PEMETAAN ALTERASI HIDROTERMAL MENGGUNAKAN CITRA ASTER PADA PROSPEK CIJULANG DAN SEKITARNYA, KABUPATEN GARUT DAN KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT
GHANESWARI YUGAMARIS, Dr. Agung Setianto, S.T., M.Si.
2018 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGIProspek Cijulang merupakan salah satu Prospek yang dikelola oleh PT Aneka Tambang, Tbk. yang terletak diperbatasan antara Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi penelitian berada pada sekitar Wilayah Izin Usaha Pertambangan pada Prospek Cijulang. Prospek Cijulang terletak pada Zona Pegunungan Selatan Jawa Barat pada Plateu Pangalengan. Pada daerah ini tersusun atas Formasi Koleberes (Tmk), Endapan piroklastik tidak terpisahkan (Qtv) dan Lava-Lahar Gunung Kendeng (Ql). Batuan pada lokasi penelitian telah mengalami alterasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tipe alterasi yang berkembang dan kontrol struktur geologi terhadap proses pembentukan alterasi hidrotermal. Metode yang digunakan adalah penginderaan jauh menggunakan Citra ASTER dan ASTERDEM. Analisis dengan penginderaan jauh ini dilakukan dengan metode band ratio untuk mengetahui penyebaran mineral alterasi hidrotermal pada daerah penelitian untuk dikelompokkan menjadi suatu zonasi alterasi hidrotermal. Data tersebut dikombinasikan dengan data penelitian terdahulu sebagai kontrol dalam analisis data. Data ASTERDEM dan data sekunder digunakan untuk analisis struktur geologi pada lokasi penelitian. Hasil analisis alterasi hidrotermal kemudian ditampalkan dengan analisis kerapatan vegetasi (NDVI) guna menjadi kontrol validitas data. Data yang dihasilkan dilakukan validasi data dengan menggunakan metode ground checking. Sampel batuan di lapangan kemudian dilakukan analisis petrologi dan XRD untuk menghasilkan peta alterasi hidrotermal. Analisis alterasi hidrotermal menggunakan band ratio dilakukan pada mineral alunit, pirofilit, kaolinit, montmorilonit, ilit, epidot, klorit, dan siderit. Mineral tersebut dikelompokkan menjadi alterasi argilik lanjut, argilik, dan propilitik. Alterasi argilik lanjut dicirikan dengan mineral alunit dan pirofilit. Alterasi argilik dicirikan dengan mineral kaolinit, ilit, dan montmorilonit. Alterasi propilitik dicirikan dengan mineral klorit, epidot, dan siderit. Tiap-tiap alterasi melampar seluas 2,11 km2, 4,30 km2, dan 3,35 km2. Analisis struktur geologi dengan DEM, data sekunder dan lapangan menunjukkan terdapat dua struktur geologi utama yaitu sesar mendatar dekstral dengan orientasi utama Baratlaut-Tenggara sebagai jalur migrasi fluida hidrotermal dan sesar geser sinistral dengan orientasi utama Baratdaya-Timurlaut sebagai lokasi struktur yang membuka (dilasional) sebagai tempat pengendapan mineral hasil alterasi hidrotermal.
Cijulang prospect was managed by PT Aneka Tambang, Tbk. which located in between Garut Regency and Cianjur Regency, West Java. The research site is located around Prospect Cijulang mining license area. Cijulang prospect located in Plateu Pangalengan in West Java Southern Mountain Zone. In this area, composed Koleberes Formation, Unseparated pyroclastic sediment, and Kendeng Mountain Lava-Lahar. The rocks in research site has been altered, thus this research is done to know alteration type developed in the research site and geological control hydrothermal alteration formation. The method used in this research is remote sensing using ASTER Image and ASTERDEM. This remote sensing analysis is done using band ratio method to know hydrothermal alteration minerals deployment in research site and grouped those minerals to become hydrothermal alteration zonation. Those data then combined with previous research data as the control for data analysis. DEM and secondary data (regional geological map) is used for geological structure analysis in the research area. The result of hydrothermal alteration analysis overlaid with vegetation density analysis (NDVI) to become data control validity. Then, data validation is done to the produced data using ground checking method. Petrology and XRD is used to rock samples in research site to produce a hydrothermal alteration map. Hydrothermal alteration analysis using band ratio is done in several minerals: alunite, pyrophyllite, kaolinite, montmorilonite, illite, epidote, chlorite, and siderite. Those minerals grouped into advanced argillic, argillic, and propylitic alteration. Advanced argillic alteration is characterized by alunite and pyrophyllite. Argillic alteration is characterized by kaolinite, illite, and montmorilonite. Propilitic alteration is characterized by chlorite, epidote, and siderite. Each alteration has an area of 2,11 km2, 4,30 km2, and 3,35 km2. Geological structure analysis using ASTERDEM, secondary data, and field data showed there are two major geological structures: Northwest-Southeast dextral strike slip as hydrothermal fluids migration path and Southwest-Northeast sinistral strike slip as dilational structure and as deposition place for hydrothermal alteration mineral product.
Kata Kunci : alterasi hidrotermal, ASTER, Prospek Cijulang