ANALISIS DAGING CELENG (Sus scrofa) DALAM BAKSO DENGAN REAL-TIME POLYMERASE CHAIN REACTION (REAL-TIME PCR) UNTUK AUTENTIKASI HALAL
RIEN LARASATI ARINI, Prof. Dr. Sismindari, SU., Apt; Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt.
2018 | Skripsi | S1 FARMASIIndonesia merupakan salah satu negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia. Undang-Undang No. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal menyatakan bahwa semua produk yang beredar di Indonesia harus disertifikasi halal. Salah satu makanan khas Indonesia yang paling banyak digemari oleh setiap kalangan masyarakat adalah bakso. Akibat dari mahalnya daging sapi yang menjadi bahan utama pembuatan bakso, maka bakso yang dilabeli menggunakan daging sapi seringkali ditambah atau dipalsukan, baik secara sengaja atau tidak sengaja dengan daging celeng untuk memperoleh keuntungan ekonomi. Salah satu metode yang digunakan untuk analisis daging celeng adalah Real-time PCR. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode analisis dengan Real-time PCR dengan menggunakan primer spesifik untuk analisis daging celeng dalam bakso. Penelitian ini dimulai dari perancangan primer yang bersifat spesifik untuk DNA daging celeng dengan menggunakan software IDT dan isolasi DNA, kemudian diuji spesifisitas, linearitas, batas deteksi, efisiensi, dan keterulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer D-Loop 443 (Forward: ACTAATCAGCCCATGCTCAC, Reverse: TGACTGTGTTAGGGCCTTTG) yang telah dirancang mampu mengindentifikasi keberadaan DNA celeng, baik dalam jaringan segar maupun dalam bakso pada suhu penempelan optimum 60,7oC. Metode Real-time PCR menggunakan primer D-loop 443 secara spesifik mampu mengamplifikasi DNA celeng sampai konsentrasi 4,68 ng dan DNA bakso celeng 2,34 ng, dengan nilai CV pada respon amplifikasi isolat DNA daging celeng dan isolat DNA bakso celeng 100% adalah 4,87% dan 4,01% telah memenuhi kriteria pengujian menggunakan metode PCR. Primer D-Loop 443, selanjutnya diaplikasikan untuk analisis bakso yang berasal dari 15 Kecamatan di Sleman-Yogyakarta. Hasil dari analisis tersebut memberikan respon amplifikasi negatif yang berarti sampel bakso yang diuji tidak mengandung DNA celeng. Primer D-Loop 443 dianalisis dengan Real-time PCR dapat digunakan untuk identifikasi daging celeng. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengkaji autentikasi kehalalan produk untuk mendukung implementasi UU No. 33 tahun 2014.
Indonesia is a country with one of the biggest Muslim community in the world. As stated in the Halal Product Guarantee Act No. 33 of 2014, every product in Indonesia must be halal-certified. One of Indonesia’s most iconic food that’s popular among the public is meatballs. As a result of the high cost of beef which is the main ingredient of meatballs, meatballs that are labeled with beef as its sole ingredient are often added or falsified either intentionally or unintentionally with wild boar meat, often to gain economic benefits. One of the methods that can be applied to analyze wild boar meat is Real-time PCR. This research aims to develop an analysis method with Real-time PCR using specific primer to analyze wild board meat in meatballs. First a specific primer for wild boar meat DNA is designed using IDT software and DNA isolation. Then the primer is tested for its specificity, linearity, detection limit, efficiency, and repeatability. The results show that D-Loop 443 primer (Forward: ACTAATCAGCCCATGCTCAC, Reverse: TGACTGTGTTAGGGCCTTTG) could identify the presence of wild boar DNA on a fresh tissue and meatballs with an optimum attachment temperature of 60,7oC. The Real-time PCR method using D-Loop 443 primer specifically could amplify wild boar DNA to up to 4,68 ng and wild boar meatball DNA to up to 2.34 ng. With CV value of 4,87% and 4,01% from amplification response of 100% wild boar DNA isolate and wild boar meatball DNA isolate respectively, the PCR testing criteria has been met. The D-Loop 443 primer is then applied to analyze meatballs from 15 districts in Sleman-Yogyakarta. The analysis shows negative amplification, which means that the meatball samples tested does not contain wild boar DNA. The D-Loop 443 primer, when analyzed with Real-time PCR, can be used to identify the presence of wild boar meat. This research result can be used to test a product’s halal authenticity to support the implementation of Act No. 33 of 2014.
Kata Kunci : Celeng (Sus scrofa), Real-time PCR, Halal, Bakso