Equivalence in the Translation of Figurative Language in Lisa See's Snow Flower and the Secret Fan Novel
ALYSSA CHRISANTI L, Amin Basuki, S.S., M.A.
2018 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRISSkripsi ini meneliti penerjemahan kata kiasan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang terdapat pada lagu-lagu dan surat-surat dalam novel Lisa See yang berjudul Snow Flower and the Secret Fan. Dengan demikian, skripsi ini menguraikan strategi yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan kata kiasan yang terdapat di dalam novel, kesepadanan penerjemahan, dan masalah-masalah yang terdapat pada terjemahan yang tidak sepadan serta strategi yang dapat digunakan sebagai solusi untuk mencapai kesepadanan makna di tingkat leksikal pada terjemahan. Terdapat 82 data kata kiasan di dalam novel dan masing-masing kata kiasan dikelompokkan berdasarkan jenisnya menggunakan teori dari Perrine. Lalu, strategi yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan masing-masing jenis kata kiasan dianalisis menggunakan teori dari Larson yakni strategi dalam menerjemahkan metonimi dan sinekdoke, dan strategi dalam menerjemahkan metafora dan simile. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjemahan literal lebih sering digunakan oleh penerjemah dibandingkan strategi milik Larson, yakni sejumlah 49 dari 82 data ungkapan. Namun, strategi-strategi yang digunakan penerjemah hanya menghasilkan 51.2% kesepadanan pada terjemahan. Masalah-masalah yang paling sering ditemukan pada ketidaksepadanan terjemahan yaitu image pada bahasa sumber tidak diketahui di bahasa sasaran dan jenis perbandingan yang dilakukan antara bahasa sumber dan bahasa sasaran berbeda. Sebagian besar solusi yang disarankan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan menggunakan strategi ketiga milik Larson dalam menerjemahkan metafora dan simile, untuk menerjemahkan metafora dan simile, dan strategi ketiga milik Larson dalam menerjemahkan metonimi dan sinekdoke, untuk menerjemahkan kata kiasan lainnya, yakni dengan mengganti kata kiasan pada bahasa sumber dengan kata kiasan yang ada di bahasa sasaran yang memiliki makna yang setara. Strategi yang disarankan dapat digunakan untuk mencapai kesepadanan makna di tingkat leksikal karena baik makna maupun arti kiasan yang dimaksudkan dapat disampaikan dengan baik di dalam terjemahan.
This research is focusing on the translation of figurative language as found in the songs and the letters in the novel entitled Snow Flower and the Secret Fan written by Lisa See from English to its Indonesian translation with the same title. The strategies used in translating the figurative language, the equivalence of the translation, and the problems found in the inequivalent translation and the solutions for lexical equivalent of the translation are investigated in this research. There are 82 data of sentences containing figurative language found in the novel. They are classified based on the types of figurative language as proposed by Perrine. The strategies used by the translator in the translation of each classification of figurative language are then analyzed by using the strategies in translating metonymy and synecdoche, and the strategies in translating metaphor and simile as proposed by Larson. The results show that literal translation occurs in a higher number compared to Larson's strategies, such as in 49 out of 82 data of sentences. The strategies used by the translator, however, results in 51.2% of equivalence in the translation. The most occuring problems found in the inequivalent translation are the image in the source language is unknown in the receptor language and different types of comparison between languages. The problems are mostly suggested to be solved by using Larson's third strategy in translating metaphor and simile, for metaphor and simile, and Larson's third strategy in translating metonymy and synecdoche, for other figurative language, which is by substitution of figurative language in the source language with an available figurative language in the receptor language which carries the same meaning. The suggested strategies can be used to achieve lexical equivalent as it results in the meaning and the figurative sense as intended in the source language are communicated properly in the translation.
Kata Kunci : figurative language, translation strategies, lexical equivalence