PEMANFAATAN HERPETOFAUNA OLEH MASYARAKAT SUKU DAYAK IBAN DI HUTAN ADAT SUNGAI UTIK, KALIMANTAN BARAT
ALVINA NUR LAILIA, drh.Subeno, M.Sc.
2018 | Skripsi | S1 KEHUTANANHutan Adat Sungai Utik dikelola oleh masyarakat suku Dayak Iban dan telah mendapatkan sertifikat ekolabel dari Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). Masyarakat masih sangat bergantung terhadap hutan. Herpetofauna merupakan sumber daya hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan herpetofauna telah mengalami perubahan. Pemanfaatan herpetofauna dianggap dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena herpetofauna memiliki peran penting dalam rantai makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan herpetofauna yang dilakukan oleh masyarakat suku Dayak Iban di Hutan Adat Sungai Utik. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di hutan adat Sungai Utik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Wawancara mendalam dan observasi partisipatif digunakan untuk pengumpulan data primer dan studi pustaka untuk data sekunder. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pemanfaatan herpetofauna terbesar yang dilakukan masyarakat yaitu subsisten (90%). Herpetofauna yang dimanfaatkan berjumlah 23 jenis, dan beberapa diantaranya merupakan satwa dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999, Appendix II menurut CITES, dan Endangered menurut IUCN. Bagian tubuh herpetofauna yang banyak dimanfaatkan adalah daging. Pemanfaatan herpetofauna di hutan adat Sungai Utik dilakukan oleh hampir semua masyarakat. Alat dan cara yang digunakan untuk menangkap herpetofauna beragam mulai dari alat tradisional dan modern serta cara aktif dan pasif. Masyarakat mendapatkan herpetofauna sebagian besar secara eksidental. Motivasi terbesar masyarakat memanfaatkan herpetofauna adalah untuk pemenuhan kebutuhan daging. Pemanfaatan herpetofauna oleh masyarakat mengalami perubahan dan tidak ada hukum adat khusus yang mengatur pemanfaatan herpetofauna. Pemanfaatan herpetofauna yang tidak terkontrol memiliki potensi ancaman bagi kelestarian herpetofauna di Hutan Adat Sungai Utik.
Sungai Utik Indigenous Forest is managed by Dayak Iban tribe and have got ecolable certificate from Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI). The community depend greatly to the forest. Herpetofauna is one of the forest resources that utilized by the community. Herpetofauna utilization has gone through change. Herpetofauna exploitation is considered could disturb the ecosystem balance because herpetofauna has important role in the food chain. This research aimed to analyze the herpetofauna utilization done by the Dayak Iban community in the Sungai Utik Indigenous Forest. Data collection was done in June to July 2016 in Sungai Utik Indigenous Forest. Research method being used was case study with qualitative research method. In-depth interview and participative observation used for the primary data collection and literature review for secondary data. The result showed that the biggest form of the herpetofauna utilization is subsistence (90%). There were 23 species of utilized herpetofauna and some of them were categorized as protected animals according to PP No.7 Tahun 1999, Appendix II according to CITES, and Endangered according to IUCN. Meat was the most utilization part of the herpetofaunas body. Herpetofauna utilization in Sungai Utik Indigenous Forest was practiced by almost all the community member. The tools and methods used to hunt the herpetofauna were diverse, form the traditional tools to modern ones and active to passive method. The community mostly hunted the herpetofauna incidentally, from near the residential area to deep inside the forest. The communitys biggest motivation in utilizing herpetofauna was to fulfill their meat demand. Herpetofauna utilization by the community has gone through change and there was no special costumary law to manage the herpetofauna utilization. Utilization of herpetofauna which not controlled have to potential provide threats for sustainability of herpetofauna in Sungai Utik Indigenous Forest.
Kata Kunci : Hutan adat, masyarakat adat, Sungai Utik, suku Dayak Iban, herpetofauna, pemanfaatan herpetofauna;Indigenous forest, indigenous peoples, Sungai Utik, Dayak Iban tribe, herpetofauna, herpetofauna utilization