Laporkan Masalah

NILAI DEGRADASI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SECARA IN VITRO BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN YANG DIPROTEKSI DENGAN LAMA PEMANASAN BERBEDA

RINANTI EKA ALDIS, Cuk Tri Noviandi, S.Pt.,M.Anim.St.,Ph.D.;Prof.Dr.Ir. Budi Prasetyo Widyobroto, DESS.,DEA.

2017 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama pemanasan yang paling optimal sebagai metode proteksi bahan pakan sumber protein terhadap degradasi dalam rumen. Bahan pakan sumber protein yang digunakan adalah bungkil kedelai (Glycine max). Perlakuan dalam penelitian ini berupa pemanasan bungkil kedelai dengan waktu yang berbeda (10, 20, 30, atau 40 menit) sebagai proteksi protein. Suhu yang digunakan dalam pemanasan bungkil yaitu 120 derajat C. Bungkil kedelai terproteksi diinkubasi selama 48 jam dengan menggunakan analisis in vitro dua-tahap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi protein bungkil kedelai dengan pemanasan dapat menurunkan kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, konsentrasi NH3, dan rasio A banding P (P kurang dari 0,05) dengan perlakuan pemanasan selama 10 sampai 40 menit. Secara umum, proteksi protein dengan pemanasan tidak mempengaruhi pH, volatile fatty acids (VFA) total, VFA individual, dan protein mikroba. Penurunan konsentrasi NH3 dan rasio A banding P terlihat pada perlakuan pemanasan selama 20 menit (49,05 mg per 100 mL dan 1,52, berurutan). Dapat disimpulkan bahwa proteksi bungkil kedelai dengan pemanasan dapat menurunkan degradasi dalam rumen dengan waktu pemanasan paling baik selama 20 menit. Kata kunci: Nilai degradasi, Karakteristik fermentasi rumen, In vitro, Proteksi pakan, Waktu pemanasan, Bungkil kedelai.

The objective of this study was to determine the optimum heating time as a method to protect proteinuous feedstuffs from rumen degradation. Proteinuous feedstuffs used in this study was soybean meal (Glycine max). Soybean meal was heated at 120 degree C for 10, 20, 30, or 40 minutes). Protected soybean meal were incubated for 48 h using a 2 stage in vitro technique. The results showed that protecting soybean meal with heat decreased the dry matter and organic matter degradabilities, NH3 concentration, and A P ratio (P lower than 0.05). There was no significant effects on pH, total VFA and VFA individuals, and microbial protein. Low NH3 and A P ratio was detected on 20 minutes heating treatments (49.05 mg per 100 mL and 1,52, respectively). It can be concluded that protecting soybean meal with heating can decrease rumen degradation, NH3 concentration, and A:P ratio with the best heating time at 20 minutes. Keywords: Rumen degradation, Rumen fermentation characteristics, In vitro, Protected feedstuffs, Heating time, Soybean meal

Kata Kunci : Nilai degradasi, Karakteristik fermentasi rumen, In vitro, Proteksi pakan, Waktu pemanasan, Bungkil kedelai.

  1. S1-2017-349191-abstract.pdf  
  2. S1-2017-349191-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-349191-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-349191-title.pdf