DAMPAK KREDIT MIKRO TERHADAP PENGELUARAN PENDIDIKAN ANAK DI INDONESIA
DIAN SEPTINA A, Dr. Evi Noor Afifah, S.E., M.S.E.
2017 | Tesis | S2 Ekonomika PembangunanProgram kredit mikro adalah salah satu usaha pemerintah untuk memberikan pinjaman kecil atau layanan keuangan lainnya kepada orang-orang miskin yang sulit untuk mendapatkan layanan di perbankan sehingga dapat menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan standar hidupnya. Harapannya adalah dengan adanya kebijakan program kredit mikro akan meningkatkan pendapatan masyarakat, maka akan diikuti dengan peningkatan pengeluaran pendidikan anak pada rumah tangga yang mendapatkan program kredit mikro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari kredit mikro terhadap pengeluaran pendidikan anak di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang empat dan lima, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah Propensity Score Matching (PSM). Hasil estimasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa rumah tangga yang mendapatkan akses kredit mikro mempunyai pengeluaran pendidikan yang lebih besar 0,228 poin dibandingkan dengan rumah tangga yang tidak mendapatkan akses program kredit mikro. Hal ini berarti program kredit mikro berdampak signifikan positif terhadap pengeluaran pendidikan anak pada rumah tangga yang mendapatkan akses kredit mikro.
The microcredit program is one of the government's efforts to provide small loans or other financial services to poor people who find it hard to get services in banking so that they can generate income to improve their standard of living. The hope is that with the microcredit program policy will increase the income of the community, it will be followed by an increase in education expenditure of children in households who get microcredit program. This study aims to determine the impact of microcredit on education expenditure of children in Indonesia. The data used in this research comes from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) wave four and five, while the analytical method used is Propensity Score Matching (PSM). The estimation results of this study indicate that households that have access to microcredit have a greater education expenditure of 0.228 points than households that do not have access to microcredit programs. This means that microcredit programs have a significant positive impact on children's education expenditure on households that have access to micro-credit.
Kata Kunci : evaluasi dampak, kredit mikro, pengeluaran pendidikan, Propensity Score Matching, Indonesia