SPINA BIFIDA, HIDROSEFALUS, NEUROGENIC BLADDER, INKONTINENSIA URIN DAN ALVI, INFEKSI SALURAN KEMIH KOMPLEKS, PARAPARESE INFERIOR FLAKSID, GLOBAL DEVELOPMENTAL DELAY

RIFA ATUZZAQIYAH, dr. Meineni Sitaresmi, PhD, SpAK ; dr. Kristia Hermawan ,M.Sc, SpA

2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU KESEHATAN ANAK

Spina bifida merupakan kelainan kongenital paling sering yang mempengarui sistem saraf pusat dengan berbagai komplikasinya. Tiga manifestasi klinis mayor pada spina bifida adalah hidrosefalus, paraplegia, inkontinensia urine dan alvi. Kelainan anatomis tempat terjadinya kantung mielomeningokel berhubungan dengan terjadinya defisit neurologi, motor dan sensori. Mielomeningokel merupakan penyebab terbanyak terjadinya neurogenic bladder yang dapat menyebabkan infeksi kemih berulang dan berpotensi menyebabkan disfungsi renal. Penanganan multidisiplin, terintegrasi dan berkesinambungan dapat mencegah perburukan outcome akibat spina bifida dan meningkatkan kualitas hidup pasien spina bifida. Laporan kasus ini adalah seorang perempuan berusia 19 bulan yang didiagnosis spina bifida tipe mielomeningokel, hidrosefalus, neurogenic bladder tipe spastik, infeksi saluran kemih kompleks, vesicoureteral reflux, hidronefrosis sinistra, paraparese inferior spastik, sensorineural hearing loss dan global developmental delay. Pasien telah dilakukan pemantauan dan intervensi selama 24 bulan.

Spina bifida is the most common central nervous system congenital disorder with numerous complications. Its three major clinical manifestations are hydrocephalus, paraplegia, and urinary and fecal incontinence. The anatomical deformity where myelomeningocele sac is formed is associated with neurological, motoric, and sensory deficits. Myelomeningocele is the most common cause of neurogenic bladder, which in turn could cause recurrent urinary tract infection and could lead to renal dysfunction. Multidisciplinary, integrated, and continuous management could prevent deterioration of outcome from spina bifida and increase the quality of life of patients with spina bifida. This is a case report of a 19 months-old girl with diagnoses of myelomeningocele spina bifida, hydrocephalus, spastic neurogenic bladder, complicated urinary tract infection, vesicoureteral reflux, left hydronephrosis, spastic inferior paraparesis, sensorineural hearing loss, and global developmental delay. The patient has been monitored and underwent intervention for 24 months.

Kata Kunci : spina bifida, hydrocephalus, neurogenic bladder, urinary tract infection, paraparesis, spina bifida, hidrosefalus, neurogenic bladder, infeksi saluran kemih, paraparese