PENGARUH OBAT KUMUR PROPOLIS TERHADAP JUMLAH BAKTERI Streptococcus mutans DAN Lactobacillus PADA PEMAKAI ALAT ORTODONTI CEKAT
ALIDA AGUSTINA, drg. JCP. Heryumani S., MS., Sp.Ort(K); drg. Cendrawasih AF., M.Kes., Sp. Ort(K)
2017 | Tesis-Spesialis | SP ORTODONSIAPerawatan ortodonti dengan alat cekat meyebabkan perubahan mikroflora rongga mulut karena keberadaan alat menjadi tempat retensi plak sehingga terjadi akumulasi bakteri termasuk bakteri patogen yang menyebabkan karies. Pada pemakai alat ortodonti cekat terjadi peningkatan prevalensi demineralisasi email. Bakteri yang memegang peranan penting dalam pembentukan karies diantaranya adalah Streptococcus mutans dan Lactobacillus. Penggunaan obat kumur propolis merupakan salah satu cara meningkatkan kebersihan mulut dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan klorheksidin untuk digunakan dalam jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat kumur propolis pada konsentrasi 6%, 8% dan 10% terhadap jumlah koloni bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus pada pemakai alat ortodonti cekat. Penelitian ini adalah penelitian in vivo yang dilakukan pada 25 subjek penelitian, yang dibagi menjadi 5 kelompok pengguna obat kumur yaitu: (1) propolis 0%, (2) propolis 6%, (3) propolis 8%, (4) propolis 10% dan (5) klorheksidin 0,2%, selama 7 hari, dan dilakukan penghitungan koloni bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus sebelum dan sesudah perlakuan. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal-Wallis dan post hoc dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat kumur propolis konsentrasi 6% dan 8% tidak efektif untuk menurunkan jumlah bakteri Streptococcus mutans, sedangkan propolis konsentrasi 10% efektif untuk menurunkan jumlah bakteri Streptococcus mutans pada plak gigi pemakai alat ortodonti cekat. Pengaruh pada bakteri Lactobacillus menunjukkan bahwa obat kumur propolis konsentrasi 6%, 8% dan 10% efektif menurunkan jumlah bakteri Lactobacillus pada plak gigi pemakai alat ortodonti cekat.
Orthodontic treatment with fixed appliances cause microfloral changes in oral cavity due to the presence of the appliances that becomes retention site for dental plaque which leads to accumulation of bacteria including pathogenic bacteria that cause caries. Among orthodontics patients there are tendency toward email demineralization. Main bacteria that play role in caries development are Streptococcus mutans and Lactobacillus. The use of propolis mouthwash is one of the methods to increase oral hygiene with lower side effect compared to chlorhexidin for long term use. The aim of this research is to find out the influence of propolis mouthwash in concentrations 6%, 8% and 10% to bacterial count of Streptococcus mutans and Lactobacillus in orthodontic patients.This was an in vivo research to 25 subjects divided into 5 groups of mouthwash use that is (1) propolis 0%, (2) propolis 6%, (3) propolis 8%, (4) propolis 10% and (5) chlorhexidin 0,2%, in 7 days use. Streptococcus mutans and Lactobacillus colonies before and after the use of mouthwash were counted. The data were analyzed statisticaly by Kruskal-Wallis and post hoc with Mann-Whitney test. The result showed that propolis mouthwash concentration 6% and 8% are not effective in reducing Streptococcus mutans, whilst propolis mouthwash concentration 10% is effective in reducing Streptococcus mutans in orthodontic patients. The influence on Lactobacillus showed that propolis mouthwash in concentration 6%, 8% and 10% are effective in reducing this bacteria in orthodontic patients.
Kata Kunci : propolis, Streptococcus mutans, Lactobacillus, obat kumur