Laporkan Masalah

KONSUMERISME DALAM MASYARAKAT KONTEMPORER: KOMPARASI PEMIKIRAN HERBERT MARCUSE DAN JEAN BAUDRILLARD

THEGUH SAUMANTRI, Dr. Rizal Mustansyir

2018 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Pada era postmodern seperti dewasa ini, masyarakat dikenal dengan masyarakat yang mengedepankan prestise, gaya hidup dan masyarakat yang dikenal serba "instan". Masyarakat kontemporer adalah masyarakat yang tidak dapat terlepas dari teknologi. Konsumerisme tidak sekedar terbatas pada komoditas yang diperjual belikan, melainkan lebih dari itu, produk apapun yang digunakan dan dimanfaatkan, itu juga termasuk dalam objek konsumsi. Marcuse berpendapat bahwa gaya hidup konsumtif tersebut merupakan gaya hidup yang disenangi oleh masyarakat industri maju, sehingga individu pada masyarakat industri maju telah kehilangan kekuatan untuk berpikir kritis dan untuk mengadakan perlawanan terhadap teknologi dan gaya hidup konsumtif tersebut, sedangkan Baudrillard berpendapat bahwa konsumsi tidak lagi dilakukan karena kebutuhan, dan konsumsi juga tidak dilakukan untuk mendapatkan kepuasan atau kenikmatan akan tetapi konsumsi ditujukan untuk mendapatkan status sosial tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menitik beratkan kepada pemikiran keduanya tentang konsumerisme dalam masyarakat kontemporer yang menggunakan metode komparasi. Pemikiran Herbert Marcuse dan Jean Baudrillard perihal konsumerisme diperbandingkan untuk mencari titik temu dan perbedaannya. Unsur-unsur metodis yang digunakan antara lain deskripsi, komparasi, analisis, dan hermeneutika. Hasil penelitian ini menunjukkan Herbert Marcuse dan Jean Baudrillard sama-sama membicarakan mengenai konsumerisme, namun ada beberapa perbedaan mendasar dari pemikiran mereka. Kedua filsuf tersebut memiliki perbedaan mengenai konsep logika yang mendasari konsumerisme. Marcuse berpendapat bahwa ada suatu logika totalitarian yang membentuk konsumrisme, sedangkan Baudrillard berpendapat bahwa yang membentuk konsumerisme adalah suatu logika sosial diferensiasi. Pemikiran kedua filsuf tersebut sangat relevan pada masyarakat kontemporer. Masyarakat kontemporer merupakan masyarakat yang terperangkap antara logika totalitarian dan logika sosial diferensiasi. Masyarakat kontemporer memiliki kesenjangan sosial yang tinggi, sebagian besar masyarakat merupakan masyarakat agraris dan sebagian lagi merupakan masyarakat komputer. Pada masyarakat agararis yang tingkat pendidikannya rendah dan tingkat kemiskinannya tinggi berlaku logika totalitarian, sedangkan pada masyarakat komputer yang tingkat pendidikannya tinggi berlaku logika sosial diferensiasi.

In today's postmodern era, society is being known for prioritizing prestige, lifestyle and everything should always be instantly available. Modern society can never be separated from technology. Consumerism is not merely about traded commodity, but it is more than that, anything that can be used and utilized is considered as the consumerism. According to Marcuse, this kind of lifestyle is most likely be a favorite among the advanced industrial society in which makes it loses the ability on holding resistance to face the technology and consumerism. In other way, Baudrillard states that consumption is no longer as a need, nor giving satisfaction and enjoyment, but merely addresses to gain some certain social status. This research is leprosy which weighing on the frame of Marcuse and Baudrillard thinking regarding about consumerism in society by using the comparison method. Herbert Marcuse and Jean Baudrillard's thinking frame towards consumerism is going to be compared to find out their differences. The methodology elements are description, comparison, analysis, and hermeneutics. The result of this research is both Herbert Marcuse and Jean Baudrillard have a common sense in analyzing consumerism, but they differ themselves from their thinking framework. Both philosophers have distinctive logical concept which underlie consumerism. Marcusee states totalitarian logical concept shaped the consumerism, whereas Baudrillard states that consumerism is shaped by the differentiation of the social logic. The thinking of the two philosophers is highly relevant to contemporary society. Contemporary society is a society trapped between totalitarian logic and social logic of differentiation. Contemporary society has a high social gap, most of which are agrarian societies and some are computer societies. In the society of education which is a low level of education and high poverty level applies totalitarian logic, whereas in computer society with high education level apply the social logic of differentiation.

Kata Kunci : konsumerisme, kebutuhan palsu, kebutuhan vital, diferensiasi, simulasi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.