DISPLASIA BRONKOPULMONER
TRIANA PURNAJATI, dr. Rina Triasih, M.Med (Paed).,PhD., Sp.AK; dr. Neti Nurani, M.Kes, Sp.AK
2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU KESEHATAN ANAKLatar Belakang: Displasia bronkopulmoner adalah cedera paru yang disebabkan oleh alat bantu pernafasan dan konsentrasi oksigen tinggi yang digunakan. Dengan semakin meningkatnya fasilitas medis, kondisi ini jarang terjadi pada bayi cukup bulan. Tujuan: Untuk melakukan pemantauan dan intervensi jangka panjang pada pasien displasia bronkopulmoner. Metode: Pemantauan dan intervensi jangka panjang terkait respon terapi, komplikasi dan luaran pasien dengan displasia bronkopulmoner. Hasil: Dalam kurun waktu delapan belas bulan pengamatan, tidak ditemukan infeksi saluran pernapasan yang menyebabkan pasien gawat napas. Pasien rutin mendapatkan steroid inhalasi sampai selesai penurunan dosis (tapering off). Pasien telah menjalani palatoplasti, tidak ada permasalahan dalam pemberian makan. Perawakan masih pendek namun berat badannya normal menurut usianya, tidak ada masalah pernafasan lagi. Kesimpulan: Telah banyak diketahui bahwa walaupun mayoritas BPD terjadi pada bayi prematur, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada bayi yang cukup bulan.
Background: Bronchopulmonary dysplasia is a lung injury caused by respiratory aids and high oxygen concentrations used. With increasing medical facilities, this condition is rare in term infants. Objective: To perform long-term monitoring and intervention in patients with bronchopulmonary dysplasia. Methods: Long-term monitoring and intervention related to therapeutic response, complications and outcomes of patients with bronchopulmonary dysplasia. Results: Within eighteen months of observation, no respiratory tract infections were found to cause respiratory failure. Patients routinely receive inhaled steroids until completion of dose reduction (tappering off). Patients have undergone palatoplasty, no problems in feeding. Stature is still short but normal weight according to his age, no respiratory problems anymore. Conclusion: It has been widely known that although the majority of BPD occurs in premature infants, it does not rule out the possibility of occurring in term infants.
Kata Kunci : ketergantungan oksigen, displasia bronkopulmoner, bayi cukup bulan, cedera paru, palatoskisis