PENGGUNAAN TEKNOLOGI NANO-ENKAPSULASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) DAN EFEKNYA TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI PADA AYAM PETELUR

ZAINAL CHOIRI, Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA.;Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan nano-enkapsulasi ekstrak buah mengkudu (NEBM) dalam air minum sebagai bahan antibakteri berbasis fitobiotik pada ayam petelur fase layer. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu: pada tahap pertama pembuatan NEBM menggunakan bahan enkapsulan kitosan-sodium-tripoli fosfat (STPP). Tahap kedua yaitu pemberian NEBM pada ayam petelur. Penelitian tahap kedua dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 5 ulangan, dengan 12 ekor ayam di setiap perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah: P0 = air minum tanpa aditif pakan (kontrol negatif); P1 = air minum + Tetracycline 50 mg/ekor (kontrol positif); P2 = air minum + 0,5% ekstrak buah mengkudu; P3 = air minum + 0,5% (NEBM); P4 = air minum + 1% (NEBM); P5 = air minum + 1,5% (NEBM). Variabel yang diamati meliputi karakteristik nano enkapsulasi ekstrak buah mengkudu, kinerja produksi ayam petelur yang meliputi konsumsi, produksi telur, konversi pakan, egg mass, bakteri di usus halus (Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Salmonella sp.), serta karakteristik vili usus. Data yang diperoleh dianalisis statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Seluruh data dengan perbedaan yang nyata diuji lanjut menggunakan uji Kontras ortogonal. Pembuatan NEBM menggunakan bahan enkapsulan kitosan-STPP menghasilkan partikel nano berukuran 534 nm, zeta potential +6 mv, bentuk bulat, dan aktivitas antioksidan 78,4%. Hasil penelitian pada tahap kedua menunjukkan bahwa penerapan teknologi nano-enkapsulasi pada ekstrak buah mengkudu sebanyak 1,5% yang ditambahkan dalam air minum tidak mempengaruhi kinerja produksi ayam petelur, karakteristik vili, serta populasi Bacillus subtilis dan Salmonella sp., namun menurunkan populasi bakteri Escherichia coli (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penerapan teknologi nano enkapsulasi pada ekstrak alkohol buah mengkudu dapat menggunakan bahan enkapsulan kitosan:STPP. Penggunaan nano-enkapsulasi ekstrak buah mengkudu tidak meningkatkan kinerja produksi dan karakteristik vili usus-jejunum pada ayam petelur namun bermanfaat menurunkan populasi bakteri patogen Escherichia coli serta berpotensi dipakai sebagai alternatif pengganti antibiotik pada ternak unggas petelur.

This study was aimed to analyze the effect of nano-encapsulation technique for noni (Morinda citrifolia) fruit extract (NFE) in drinking water and the effect on antibacterial activity in layer phase of laying hens. This study was consisted of two stages: makingnano-encapsulation of NFE using chitosan-sodium-tripoly phosphate (STPP) as encapsulan agent. The second stage was supplementation nano-encapsulation of NFE in laying hens. The second phase of experiment was conducted in a completely randomized design consisting of 6 treatments and 5 replications, with 12 chickens in each replicate pen. The treatments were: P0 = water without a feed additive (negative control); P1 = water + 50 mg/hen Tetracycline (positive control); P2 = water + 0.5% extract of noni fruit; P3 = water + 0.5% NFE; P4 = water + 1% NFE; or P5 = water + 1.5% NFE. The observed variables included characteristics of nano encapsulation noni extracts, production performance of laying hens (feed consumption, egg production, feed conversion, and egg mass), bacterial population in the small intestine (Escherichia coli, Bacillus subtilis, and Salmonella sp.), and the characteristics of intestinal villi. Data were statistically analyzed using Completely Randomized Design. Orthogonal contrast was used to analyze all data with significant difference. The making of nano-encapsulation of NFE using chitosan-STPP material resulted in nanoparticles size 534 nm, zeta potential +6 mv, round shape, and antioxidant activity 78.4%. The results of the study in the second stage showed that 1.5% nano-encapsulation technique of noni fruit extract in drinking water did not affect production performance of laying hens, characteristics of the intestinal villi, as well as the population of Bacillus subtilis and Salmonella sp., but reduced the population of E. coli (P<0.05). It could be concluded that NFE could be nano-encapsulated using chitosan and STPP as encapsulan agent. The use of nano-encapsulation of noni fruit extract did not improve the production performance and characteristic of jejunum villi in laying hen but was useful to decrease the population of Escherichia coli pathogenic bacteria and potential to replace the use of antibiotic in laying hens.

Kata Kunci : Laying hens, Nano-encapsulation, Noni fruit extract, Pathogenic bacteria