Laporkan Masalah

Analisis Strategi Segmen Kredit Ritel Komersial pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

DAYULANI, Mahfud Sholihin, M.Acc, Ph.D., Prof.

2013 | Tesis | S2 Manajemen

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk (BRI) merupakan salah satu perusahaan milik negara. Salah satu ciri BRI yang telah dan tidak berubah sejak awal adalah komitmennya untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah. Komitmen ini tercermin dalam alokasi kredit untuk sektor-sektor yang mempengaruhi kehidupan penduduk dan jasa keuangan lainnya yang ditawarkan kepada masyarakat. Sampai dengan posisi akhir tahun 2012, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 338,72 T yang meliputi seluruh segmen kredit dimana kredit yang diberikan BRI tersebut mengambil porsi 12,51% dari seluruh kredit yang diberikan oleh 120 bank umum di Indonesia. Sebagai salah satu lembaga intermediasi dan dalam rangka mendukung komitmen perusahaan, BRI perlu meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM. Namun pembiayaan kepada UMKM terutama segmen ritel yang bergerak pada sektor produktif (komersial) untuk mendukung pergerakan sektor riil secara langsung justru mengalami penurunan pertumbuhan secara kumulatif sebesar 24,29% selama 3 (tiga) tahun terakhir dari posisi akhir tahun 2009 sampai dengan posisi akhir tahun 2012. Dengan menurunnya pertumbuhan pada segmen ritel komersial BRI, dimungkinkan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pada segmen kredit ritel komersial tersebut sehingga perlu disusun berbagai strategi yang dapat menghambat laju penurunannya, salah satunya dengan melakukan penelitian terhadap segala potensi gangguan yang mempengaruhi segmen kredit ritel komersial tersebut baik yang berasal dari internal bank maupun lingkungan eksternal. Penelitian dilakukan dengan melakukan perumusan strategi yang meliputi Tahap Input menggunakan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) dan Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE), Tahap Pencocokan menggunakan Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT), dan Tahap Keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM). Atas penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa: Berdasarkan Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM), dari 4 (empat) strategi alternatif yang dibahas, strategi keempat yaitu agresivitas dan inisiatif untuk menarik calon debitur dan debitur dengan meningkatkan kinerjanya melalui strategi ekspansi kredit serta peningkatan kualitas operasional dan layanan baik berupa kemudahan bertransaksi, fleksibilitas dan tingkat kecepatan proses kredit, maupun biaya dan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif dengan mengikuti perkembangan industri perbankan dan didukung baik oleh produk, pricing, sumber daya manusia, maupun tingkat kenyamanan yang kualitasnya baik, memiliki total attractiveness score (TAS) yang lebih tinggi daripada ketiga strategi lainnya, yang artinya strategi tersebut lebih menarik dan dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan oleh perusahaan. Strategi intensif berupa pengembangan produk (product development) ditentukan sesuai dengan hasil analisis melalui matriks SWOT.

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) is a state-owned company. A characteristic that BRI has and has not changed since the beginning is the commitment to provide assistance and support to micro, small, and medium enterprise. This commitment is reflected in the allocation of credit to sectors affecting the lives of residents and other financial services offered to the public. As of full year 2012, BRI has disbursed loans amounting to 338.72 billion rupiahs covering all segments in which BRI loans accounted for 12.51% of all loans granted by 120 banks in Indonesia. As one of the intermediary institutions and in order to support the company's commitment, BRI need to improve access to finance to SMEs. However, SMEs’ financing especially retail segment engaged in the productive sectors (commercial) to support the real sector directly experienced declining in cumulative growth of 24.29% for 3 (three) years from full year 2009 until full year 2012. Growth declining in the BRI commercial retail credit segment showed that it is possible that there are factors affecting the performance of the retail credit segment is thus necessary to develop commercial strategies that can inhibit the rate of declining, one of them by doing research on any potential disorders affecting the commercial retail credit segment both derived from the bank's internal and external environment. The study was conducted with the formulation strategy that includes the use of Input Stage using External Factor Evaluation Matrix (EFE) and Internal Factor Evaluation Matrix (IFE), Matching Stage using Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats Matrix (SWOT), and Decision Stage using Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Based on the research has been done, it is concluded that: According to Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), from 4 (four) alternative strategies discussed, the fourth strategy namely aggressiveness and initiative to attract potential borrowers and borrowers to improve their performance through strategic credit expansion and improvement of quality and services in the form of operational ease of transactions, flexibility and speed rates of credit process, as well as costs and interest rates are more competitive by following the development of banking industry and is well supported by the product, pricing, human resources, as well as the comfort level of quality is good, has higher total attractiveness score (TAS) than the other strategies, which means that the strategy is more attractive and can be considered to be implemented by the company. Intensive strategies such as product development determined appropriate with the results of the analysis through SWOT.

Kata Kunci : penurunan pertumbuhan, perumusan strategi, matriks perencanaan strategis kuantitatif, growth declining, formulation strategy, quantitative strategic planning matrix


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.