Laporkan Masalah

Peran Gerakan Redstockings dalam Perkembangan Hak Kerja Perempuan di Denmark

INDRIANISA NURFAIRY MANURUNG, Dr. Diah Kusumaningrum

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, terutama di dalam lingkup pekerjaan, merupakan yang telah lama diperjuangkan di Denmark. Hingga pertengahan abad ke-20 sulit bagi seorang perempuan untuk mencapai potensi yang optimal di dalam bidang pekerjaan mereka. Hal ini disebabkan oleh batasan dari norma sosial yang berlaku kala itu, serta masih minimnya dukungan dari pemerintah. Datangnya gelombang kedua feminisme ke Benua Eropa telah memberi inspirasi bagi sekelompok perempuan untuk bergabung dan mendirikan Rødstrømpebevælgelsen atau Redstockings Denmark pada tahun 1970 di Strøget, Copenhagen. Pergerakan kelompok Redstockings Denmark ini lebih radikal dan progresif di dalam menyuarakan ketimpangan yang dialami oleh kaum perempuan dalam lingkup pekerjaan sehari-hari. Tulisan ini akan melihat lebih dalam mengenai apa peran dari Redstockings Denmark di dalam perjuangan kaum perempuan untuk mencapai kesetaraan, serta dampak yang diwariskan oleh gerakan ini terhadap sistem pekerja kini. Dengan memakai empat tahap dari gerakan sosial sebagai pisau analisis, penulis menemukan inferens bahwa Redstockings Denmark telah berhasil meradikalisasi ide mengenai pentingnya pemenuhan hak dan kesempatan yang seharusnya dimiliki oleh perempuan dan membuat ide-ide mengenai kesetaraan menjadi lebih relevan dan diperbincangkan di kalangan masyarakat Denmark. Selama berdiri Redstockings Denmark merupakan motor pendorong bagi usaha untuk menyuarakan ketimpangan di masyarakat.

Ensuring the equality of men and women, especially on work scope, has been an issue for so long in the history of Denmark. It was difficult for a woman to thriving in her career because of societal norm and little or no support from the government until the middle of 20th century. The emergence of second wave feminism inspire a group of women to form Rødstrømpebevælgelsen—Redstockings Movement—in 1970 at Strøget, Copenhagen. This group move in a more radical and progressive way to voice inequity which women face every day in the work scope. The author in this research attempted to look more deeply into what was Redstokings roles on the struggle to achieve equality of women workers in Denmark, and what was the impact of Redstockings movement on the modern workers’ welfare system. Through the four stages of social movement analysis, it was discovered that Redstockings radicalized ideas of equality and makes it more relevant. In its endeavor Redstockings was a driving force behind the struggle to voice inequity in society, and the goals to get an effective facilities and policies that support equality.

Kata Kunci : Redstockings, perempuan, pekerja, kesetaraan, hak, Denmark