Laporkan Masalah

Analisis Perbandingan Kebijakan Jakarta dan Singapura di Bidang Transportasi Daring

JAGAD SAMUDRO, Dr. Dedy Permadi

2017 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Transportasi daring telah menjadi isu baru yang dihadapi oleh sejumlah negara di berbagai belahan dunia. Keberadaanya memberikan tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk beradaptasi melalui kebijakannya agar dapat memenuhi kepentingan publik. Jakarta dan Singapura menjadi kawasan urban dengan jumlah pengguna transportasi daring yang tinggi di Asia Tenggara, namun memiliki dinamika dan respon yang berbeda terhadap isu ini. Singapura dinilai lebih siap dibandingkan Jakarta dalam mengeluarkan kebijakan yang adaptif terkait operasional transportasi daring. Penelitian ini berusaha mencari faktor yang mendorong kesiapan Singapura dengan membandingkan proses perumusan kebijakan di kedua kota yang dikaitkan dengan konsep transformasi bisnis digital untuk melihat bagaimana suatu organisasi melakukan perubahan pada sektor tertentu sebagai bentuk penyesuaian terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memengaruhi seluruh aspek kehidupan di masyarakat.

Online transport has become a new issue faced by a number of countries around the world. Its existence provides a challenge for the government to adapt through its policies to meet the public interest. Jakarta and Singapore become urban areas with a high number of online transport users in Southeast Asia, but have different dynamics and responses to this issue. Singapore is considered more prepared than Jakarta in issuing an adaptive policy related to online transport operations. This research tries to find the factors that encourage Singapore's readiness by comparing the process of policy formulation in the two cities associated with the concept of digital business transformation to see how an organization makes changes to a particular sector as a form of adjustment to the development of information and communication technology that affect all aspects of life in society.

Kata Kunci : Transportasi Daring, Kebijakan Publik, Transformasi Digital, Asia Tenggara, Jakarta, Singapura