Pengaruh Perbedaan Ukuran Batang Terhadap Jumlah Tunas (Pucuk) Pada Minicutting Jati
M.JAUDIN, Ir. Adriana, M.P
2017 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SVPengelolaan dan pembangunan hutan termasuk hutan jati sangat membutuhkan bahan pertanaman yang memiliki kualitas baik dan kuantitas banyak. Untuk mendapatkan bahan pertanaman tersebut salah satunya dapat diperoleh dengan cara menumbuhkan stek pucuk yang bahannya berasal dari minicutting. Proses pembuatan minicutting membutuhkan semai yang sesuai dengan tujuan pembangunan hutan, agar diperoleh hasil panenan minicutting yang optimal. Ukuran batang jati yang sesuai diduga berpengaruh terhadap produksi tunas (pucuk). Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui ukuran batang yang optimal dalam menghasilkan tunas (pucuk) pada minicutting jati di persemaian dan untuk mengetahui kemampuan bertunas jati berdasarkan rata-rata panen tunas (pucuk) tiap pengamatan yang tumbuh pada minicutting di persemaian. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap. Dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Februari 2017 bertempat di Dusun Palem, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahan yang dipakai semai dengan ukuran batang kecil (4,5 - 5,5 mm), sedang (6 - 7,5 mm) dan besar (7,5 - 9,6 mm). Variabel yang diamati diantaranya jumlah tunas (pucuk), waktu muncul tunas (pucuk) dan jumlah daun tiap semai yang kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran batang jati yang optimal sebagai bahan baku minicutting adalah batang yang berukuran besar dengan kemampuan bertunas rata-rata 3,6 tunas (pucuk), lebih banyak dibandingkan dengan ukuran batang sedang yaitu 3,45 tunas (pucuk) dan ukuran batang kecil 2,55 tunas (pucuk).
Forest management and development including teak forest need plant material which have good quality and quantity. Minicutting method can obtain. Minicutting method need suitable seedling with forest development purpose to get optimal results. According that, stem size information needed to fit it. The purpose of research to know optimal size of teak stem to produce shoots by minicutting methods in nursery and shooting capibility by average number of shoots in every observation by minicutting, methods in nursery. This research use complete random design. Held by November 2016 until February 2017 in Hamlet Palem, Village Harjobinangun, Districts Pakem, Sleman, Spesial Region of Yogyakarta. The materials that use were mall size stem (4,5 - 5,5 mm), middle size (6 - 7,5 mm) and big size (7,5 - 9,6 mm). The observed variabels were number of shoots, time the shoots, and the number of leaves very seedling and observe it by quantitative and descriptive methods. The result shown that optimum size of teak stem as materials for minicutiing methods is big size stem with shooting capability in sequence were big size (3,6 shoots) is more than compared with medium size (3,45 shoots) and small size (2,25 shoots).
Kata Kunci : Jati, ukuran batang semai, minicutting, jumlah tunas (pucuk) Teak, stem size, minicutting, number of shoots