STRUKTUR DAN KOMPOSISI PENYUSUN TEGALAN DI DESA TIRTOHARGO, KECAMATAN KRETEK, KABUPATEN BANTUL

ISNAINI FAUZIAH Z, Dr. Ir. Dwi T. Adriyanti, MP.

2017 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SV

Tegalan merupakan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami tanaman semusim atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah. Tegalan mempunyai peran penting bagi masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Fungsi tegalan tersebut bagi masyakat antara lain sebagai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (fungsi produksi) dan sebagai fungsi perlindungan terhadap tanah dan air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan komposisi penyusun jenis tegalan di Desa Tirtohargo. Penelitian ini dilakukan di Desa Tirtohargo Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul, pada bulan Agustus sampai dengan September 2017. Penelitian ini dilakukan dengan membagi 3 wilayah desa yaitu zona 1 terletak di Dusun Gegunung, zona 2 terletak di Dusun Baros dan zona 3 terletak di Dusun Gunung Kunci. Setiap zona dibuat sebanyak 5 petak ukur dengan 5 kepemilkan lahan yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan metode kuadrat sampling (nested sampling) dengan ukuran 20 x 20 m untuk tingkat hidup pohon dan 10 x 10 m untuk tingkat hidup tiang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk struktur tegakan secara vertikal dan horizontal pada tegalan di Desa Tirtohargo masih belum rapat, sehingga masih diperlukan adanya pengkayaan jenis. Komposisi jenis penyusun tegalan yang ada di Desa Tirtohargo yaitu sebanyak 24 jenis dimana terdapat 14 jenis tanaman pada zona 1, 17 jenis pada zona 2 dan 11 jenis pada zona 3. Nilai INP pada tingkat tiang tertinggi yaitu melinjo sebesar 111, 65% dan nilai INP tertinggi pada tingkat pohon yaitu tkelapa sebesar 87,52%. Nilai INP terkecil tingkat tiang yaitu jambu air sebesar 16,03% dan nilai INP terkecil pada tingkat pohon yaitu sawo sebesar 8,18%.

Tegalan is a dry land that depends on rain water irrigation, cultivated seasonal or annual crops and separated from the environment around the house. Tegalan has an important role for the community, especially rural communities. The moor function is for the community, among others, as the fulfillment of the necessities of daily living (production function) and as a function of protection of land and water. The purpose of this research is to know the structure and composition of the type of penyususn tegalan in Tirtohargo Village. This research was conducted in Tirtohargo Village, Kretek Sub-district, Bantul Regency, on August to September 2017. This research was conducted by dividing 3 villages. The division of the 3 areas is zone 1 located in Hamlet Gegunung, zone 2 is located in Baros Hamlet and zone 3 is located in Dusun Gunung Kunci. Each zone is made up of 5 plots with 5 different land holdings. The data were collected by nested sampling method with size 20 x 20 m for tree life level and 10 x 10 m for pole life level. The result of the research shows that for vertical and horizontal stand structure in moor in Tirtohargo Village still not meeting, so there is still need of enrichment type. The composition of the type of constituent moorings in the village of Tirtohargo is as many as 24 species. The value of INP at the highest pole level is the melinjo of 111, 65% and the highest INP value at the tree level ie the coconut is 87.52%. The smallest INP value of water pole is 16.03% and the smallest INP at the tree level is sawto 8.18%.

Kata Kunci : Stand structure, species composition, moor, Tirtohargo Village