Laporkan Masalah

MODAL SOSIAL DAN PENGRAJIN JAMU (Studi Pengrajin Jamu di Dusun Kiringan Desa Canden Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul)

DEVRI BRISANDI S, Dr. Suharko, S.Sos., M.Si .

2017 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Pengembangan komunitas pengrajin jamu di Dusun Kiringan.tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi, tetapi harus didukung dengan aspek sosial yang tidak bisa dilepaskan dari peran modal sosial yang ada di masyarakat karena memiliki peran sebagai sarana efektif mengatur masyarakat dalam pelaksanaan pengembangan industri jamu. Penelitian ini bertujuan menganalisi peran modal sosial yang ada di masyarakat terhadap perkembangan komunitas pengrajin jamu di Dusun Kiringan Desa Canden Kecamatan Jetis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dimana penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang menjabarkan data-data deskriptif yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari subjek penelitian yang telah diamati. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori komunitas dan modal sosial yang berbentuk norma, kepercayaan dan jaringan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengrajin jamu di Dusun Kiringan sudah membentuk sebuah instisusi bernama Koperasi Seruni Putih yang bertujuan untuk saling berkoordinasi antar anggota. Modal sosial telah berperan dalam membangun norma dan nilai sosial yang disepakati oleh para pengrajin antara lain aturan dalam berdagang, penetapan harga minimal dan maksimal, persaingan secara sehat tanpa harus menjatuhkan pengrajin lain, menekankan jamu merupakan warisan nenek moyang yang harus dijaga, serta keuntungan yang didapat tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga keuntungan sosial. .

The development of herbal artisans community in Dusun Kiringan is not only oriented to the economic aspect, but must be supported by social aspect that can not be separated from the role of social capital in society because it has the role as an effective means to regulate the community in the implementation of herbal medicine industry development. This study aims to analyze how social capital works against the community of herbal artisans in Dusun Kiringan Canden Village, Jetis District. The type of research used is qualitative research. This research is done by observation and interview. The theory used is social capital theory in the form of norms, beliefs and networks and typology of social capital is Social Bounding, Social Bridging and Social Linking. The results of this study indicate that the herbal artisans in Dusun Kiringan preserve and maintain the ancestral heritage has become a principle and must be preserved. Being a herbalist is not only oriented to the economy, but also based on inner satisfaction. Financial capital is not the only capital that must be owned in building a business. But there is a social capital that if owned and built then it can be economical. Social capital that exists, among others, trust, norms of togetherness and network. Social capital has been instrumental in building trust, norms, and networks agreed by the craftsmen, among others, the rules of trade, minimum and maximum price determination, fair competition without having to drop other craftsmen, the relation of fellow craftsmen as well as with outsiders.

Kata Kunci : Pengrajin jamu, komunitas, modal sosial, norma dan nilai sosial, kepercayaan, jaringan.

  1. S1-2017-283032-abstract.pdf  
  2. S1-2017-283032-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-283032-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-283032-title.pdf