Laporkan Masalah

Pengaruh program kelompok AJI dalam peningkatan harga diri, asertivitas dan pengetahuan mengenai napza untuk prevensi penyalahgunaan napza pada remaja

AFIATIN, Tina, Promotor Prof.Dr. Sri Mulyani Martaniah, MA

2003 | Disertasi | S3 Ilmu Psikologi

Program prevensi penyalahgunaan NAPZA pada remaja dirancang untuk meningkatkan baik pengetahuan NAPZA maupun kompetensi personal dan interpersonal. Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya pendekatan kognitif-behavioral terbukti efektif dalam prevensi penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Program Kelompok AJI (Asertif, Jaya, dan Inovatif) dirancang berdasarkan pendekatan kognitif-behavioral dengan menggunakan metode integrasi konseling kelompok dan terapi petualangan (adventure theraphy). Program Kelompok AJI dilaksanakan dengan menggunakan Modul Program Kelompok AJI yang terdiri dari: (1) Membangun kohesivitas kelompok, (2) Pengenalan Diri, (3) Aku dan Agendaku, (4) Aku dan Kelompokku, (5) Asertivitas, (6) Pengambilan Keputusan, (7) Halang Rintang, dan (8) Gladi Tangguh. Program dilaksanakan di sekolah dan berkemah di alam terbuka. Pelaksanaan program menggunakan prinsip belajar pengalaman (experiential learning). Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji pengaruh program kelompok AJI untuk prevensi penyalahgunaan NAPZA pada remaja yang berisiko tinggi terhadap penyalahgunaan NAPZA. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis: (1) Ada perbedaan peningkatan harga diri antara sebelum, sesudah dan tindak lanjut pada kelompok penyuluhan NAPZA dengan kelompok AJI. Peningkatan harga diri kelompok AJI lebih tinggi daripada kelompok penyuluhan NAPZA; (2) Ada perbedaan peningkatan asertivitas antara sebelum, sesudah dan tindak lanjut pada kelompok penyuluhan NAPZA dengan kelompok AJI. Peningkatan asertivitas kelompok AJI lebih tinggi daripada kelompok penyuluhan NAPZA; (3) Ada perbedaan peningkatan pengetahuan NAPZA antara sebelum, sesudah dan tindak lanjut pada kelompok penyuluhan NAPZA dengan kelompok AJI. Peningkatan pengetahuan NAPZA kelompok AJI lebih tinggi daripada kelompok penyuluhan NAPZA; dan (4) Ada perbedaan peningkatan tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA antara sebelum, sesudah dan tindak lanjut pada kelompok penyuluhan NAPZA dengan kelompok AJI. Tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA kelompok AJI lebih sedikit daripada kelompok penyuluhan NAPZA. Subjek penelitian diambil dari remaja awal yang bersekolah di wilayah kabupaten Sleman Yogyakarta. Jumlah subjek adalah 200 orang yang dibagi secara random assignment ke dalam kelompok eksperimen 100 orang dan kelompok kontrol 100 orang. Alat untuk memperoleh data digunakan Skala Harga Diri (adaptasi Self Esteem Inventory dari Coopersmith), Skala Asertivitas (adaptasi dari The Ratus Assertiveness Schedule), Skala Pengetahuan NAPZA (Afiatin, 1999), dan Daftar Tanda-tanda Penyalahgunaan NAPZA (Gordon, 1999). Analisis data yang digunakan adalah Analisis Varian Gabungan (Anava Mixed 1 jalur x 1 faktor) untuk mengetahui perbedaan harga diri, asertivitas, dan pengetahuan NAPZA antara sebelum, sesudah, dan tindak lanjut perlakuan, Anava Mixed juga digunakan untuk mengetahui perbedaan tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA antara subjek kelompok eksperimen dan subjek kelompok kontrol antara sebelum dan enam bulan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan peningkatan harga diri, asertivitas, dan pengetahuan NAPZA antara remaja yang mendapat program kelompok AJI dengan remaja yang mendapat penyuluhan NAPZA; harga diri, asertivitas, dan pengetahuan NAPZA remaja yang mendapat program kelompok AJI lebih tinggi daripada remaja yang mendapat penyuluhan NAPZA; (2) Ada perbedaan tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA antara remaja yang mendapatkan program kelompok AJI dengan remaja yang mendapat penyuluhan NAPZA; remaja yang mendapat program kelompok AJI memiliki tanda-tanda penyalahgunaan NAPZA yang lebih sedikit daripada remaja yang mendapat penyuluhan NAPZA. Implikasi hasil penelitian ini di dalam upaya prevensi penyalahgunaan NAPZA pada remaja di sekolah perlu didiskusikan lebih lanjut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa Program Kelompok AJI dapat menjadi salah satu model dalam prevensi penyalahgunaan NAPZA pada remaja.

A program to prevent NAPZA abuses by teenagers were designed to improve both NAPZA knowledge and interpersonal and personal competencies. According to previous research results, the cognitive-behavioral approach was proved effective to prevent NAPZA abuses by teenagers. The program of AJ1 group (Assertive, Victory and Innovative) was designed based on the cognitive-behavioral approach by using a Module of the Program of All Group. It consisted of : (1) building group cohesiveness, (2) self recognition, (3) I and My agenda, (4) I and My Group, (5) Assertiveness, (6) Decision Making, (7) Barriers and Restrictions, and (8) Survival Exercises. The program was executed in school and out-door camping. The program was implemented by using principles of experience learning. This research was performed to test influences of the program of AJI group in preventing NAPZA abuses in teenagers having high risks toward NAPZA abuses. This research proposed hypothesis of : (1) there was a difference in improvements of self esteem in before, after and further actions between the group of NAPZA extension and the AJI group. The improvements of self esteem in the AJI group was higher than those in the group of NAPZA extension. (2) there was a difference in improvements of assertiveness in before, after and further actions between the group of NAPZA extension and the All group. The improvements of assertiveness in the AJI group was higher than those in the group of NAPZA extension. (3) there was a difference in improvements of NAPZA knowledge in before, after and further actions between the group of NAPZA extension. The improvements of NAPZA knowledge in the AJI group was higher than those in the group of NAPZA extension; and (4) there was a difference in improvements of NAPZA abuse signs in before, after and further actions between the group of NAPZA extension and the AJI group. The NAPZA abuses signs in the AJI group was lesser than those in the group of NAPZA extension. The research subjects were early teenagers studying at schools located in the Sleman Regency, Yogyakarta. The number of subjects was 200 people and they were grouped by using random assignment into a 100-person experimental group and a 100-person control group. The tool used to collect data was Self-Esteem Scale (adaptations of Self-Esteem Inventory from Coopersmith), Assertiveness Scale (adaptations of The Ratus Assertiveness Schedule), Scale of NAPZA knowledge (Afiatin, 1999) and list of NAPZA abuse signs (Gordon, 1999). The analysis of data used Mixed Variance Analysis (Anava Mixed 1 path x 1 factor) in order to recognize differences in self esteem, assertiveness, and NAPZA knowledge in before, after and further actions of treatments. The Anava Mixed was also used to recognize differences in NAPZA abuse signs between the experimental group subjects and the control group subjects between before and six months after treatments. The research results showed that ; (1) there was a difference in self esteem, assertiveness and NAPZA knowledge between teenagers involved in the program of AJI group and who involved in the NAPZA extension; self esteem, assertiveness and NAPZA knowledge in teenagers involved in the program of AJI group was better than who involved in the NAPZA extension; (2) there was a difference in NAPZA abuse signs between teenagers involved in the program of AJI group and who involved in the NAPZA extension; the teenagers involved in the program of All group had NAPZA abuse signs lesser than who involved in the NAPZA extension. Implementations of the research results in the efforts of preventions of NAPZA abuses in the teenagers in schools still needed further discussions. Based on the research results and discussions, it could be concluded that the program of AJI group could become a model in preventions of NAPZA abuses in teenagers.

Kata Kunci : Harga Diri,NAPZA,Program Kelompok AJI, self-esteem, program of AJI group, Drugs


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.