Laporkan Masalah

PERPADUAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS DI INDONESIA

ANDI YUSUF SETIAWAN, Syaiful Ali, MIS., PH.D., AK., CA.

2017 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penggunaan model pembelajaran yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran antara dosen dan mahasiswa. pembelajaran akuntansi di perguruan tinggi akan selalu berubah menyesuaikan dengan karakteristikk peserta didik, materi pembelajaran dan lingkungan yang selalu berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti peran TIK dalam pembelajaran akuntansi pada Universitas di Indonesia. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan metode survei, menyebarkan kuesioner online kepada dosen akuntansi Universitas Negeri di Indonesia. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS Statistics 15 untuk menguji hipotesis-hipotesis yang dibangun dalam penelitian. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji komparasi. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa peran dan manfaat TIK adalah; 1. Meningkatkan produksi materi (bahan), banner atau newsletter; 2. Meningkatkan persiapan pelajaran; 3. Membantu dosen akuntansi dalam memberikan pelajaran mereka melalui internet, PowerPoint, dll; 4. Mendorong mahasiswa untuk menggunakan imajinasi dan meningkatkan kreativitas; 5. Mendorong upaya kolaboratif dan kepercayaan diri mahasiswa; 6. Memfasilitasi penulisan topik, pertanyaan penelitian dan kajian pustaka; 7. Memudahkan pengambilan dan pengkomunikasian informasi akademis; 8. Memperluas keterampilan dan pengetahuan mahasiswa; 9. Memudahkan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa secara on line melalui bagian pengumuman, e-mail, papan diskusi, kelas atau papan tulis interaktif; 10. Memudahkan dosen dalam mengembangkan bahan-bahan evaluasi (kuis atau tugas); 11. Memudahkan mahasiswa untuk dapat mengakses sumber informasi yang terkait; 12. Menyajikan materi perkuliahan; 13. Memfasilitasi pengajaran jarak jauh; 14. Berfungsi sebagai sistem reprographic (micrographics, electronic copiers, pengolah kata dan DTP); 15. Menyediakan tautan ke situs terkait materi kuliah; 16. Mengelola nilai dan memberikan hasil kelas mahasiswa melalui fasilitas internet; 17. Mendorong pembelajaran integratif yang memfokuskan pada pembelajaran tematik dan mengurangi pendekatan pembelajaran tradisional; 18. Mendorong pembelajaran evaluatif yang membuat mahasiswa diarahkan dan diagnostic; 19. Memudahkan mahasiswa dalam melakukan pendaftaran dan pembayaran biaya sekolah; 20. Mendorong mahasiswa agar menjadi lebih intensif dalam mengevaluasi, menghitung dan menganalisis informasi akuntansi; 21. Memudahkan dosen dalam melakukan pengajaran kondusif dan pembelajaran lingkungan; 22. Meningkatkan produktivitas dan efektivitas professional; 23. Mahasiswa dapat membaca dan mencetak tes, kuis dan tugas; 24. Menciptakan konteks yang tepat untuk berpikir kritis, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah; 25. Membantu mahasiswa dengan adanya penyediaan file (mengandung materi akuntansi) sebagai catatan tambahan mahasiswa (tidak hanya catatan sendiri). Sementara masalah yang dihadapi dalam memanfaatkan fasilitas TIK dalam pengajaran akuntansi, adalah 1. Sumber daya listrik rendah/kurang memadai; 2. Faktor lingkungan seperti panas, debu, guncangan dari manusia dan guncangan mekanik; 3. Kekurangan tenaga kerja untuk pengembangan pengajaran dan administrasi; 4. Ketidaktahuan dan tingkat melek komputer rendah; 5. Persentase dosen akuntansi dengan kemampuan TIK yang rendah; 6. Infrastruktur non-telekomunikasi yang mampu mengirimkan pesan multimedia; 7. Kurangnya teknisi TIK; 8. Penyediaan fasilitas TIK (komputer) oleh pemerintah; 9. Tingginya biaya peralatan TIK (komputer); 10. Koneksi internet kurang memadai; 11. Kurangnya salinan software akuntansi berbayar, seperti: MYOB, Accurate, ACL Learning; 12. Waktu dan minat dosen yang kurang dalam penggunaan fasilitas TIK; 13. Kurangnya staf laboratorium/pengawas untuk memandu dosen dan mahasiswa. Tidak ada perbedaan yang signifikan tentang peran TIK dalam pembelajaran akuntansi berdasarkan gender dosen akuntansi pada universitas di Indonesia.

The use of the right learning model greatly affects the success of the learning process between lecturers and students. Accounting learning in college will always change according to the characteristics of learners, learning materials and the ever-evolving environment. This study aims to examine the role of ICT in accounting learning at the University in Indonesia. Research method in this research is quantitative method with survey method, spread the questionnaire online to lecturer of accountancy of State University in Indonesia. This study uses SPSS Statistics 17 software to test the hypotheses built in the study. The data obtained were analyzed by comparative test. The results of this research analysis indicate that the role and benefits of ICT is; 1. Increasing the production of materials (materials), banners or newsletters; 2. Improving lesson preparation; 3. Assisting accounting lecturers in providing their lessons via the internet, PowerPoint, etc .; 4. Encourage students to use imagination and enhance creativity; 5. Encouraging students' collaborative and confident efforts; 6. Facilitating the writing of topics, research questions and literature review; 7. Facilitate the retrieval and communication of academic information; 8. Expanding students' skills and knowledge; 9. Facilitate communication between lecturers and students on line through the announcement, e-mail, discussion board, class or interactive whiteboard; 10. Facilitate lecturers in developing evaluation materials (quizzes or assignments); 11. Make it easy for students to access relevant information sources; 12. Present lecture materials; 13. Facilitating distance teaching; 14. Serves as a reprographic system (micrographics, electronic copiers, word processors and DTPs); 15. Provide links to related sites of course material; 16. Managing grades and delivering student class results through internet facilities; 17. Encourage integrative learning that focuses on thematic learning and reduces traditional learning approaches; 18. Encourage evaluative learning that makes students directed and diagnostic; 19. Make it easier for students to register and pay for school fees; 20. Encourage students to become more intensive in evaluating, calculating and analyzing accounting information; 21. Facilitating lecturers in conducting conducive teaching and environmental learning; 22. Improving productivity and professional effectiveness; 23. Students can read and print tests, quizzes and assignments; 24. Creating the right context for critical thinking, decision making and problem solving; 25. Assist students with the provision of files (containing accounting material) as additional notes to students (not just self-notes). While the problems faced in utilizing ICT facilities in accounting teaching, are 1. Low / insufficient power resources; 2. Environmental faktors such as heat, dust, shock from humans and mechanical shocks; 3. Labor shortages for the development of teaching and administration; 4. Ignorance and low computer literacy; 5. Percentage of accounting lecturers with low ICT skills; 6. Non-telecommunication infrastructure capable of delivering multimedia messages; 7. Lack of ICT technicians; 8. Provision of ICT facilities (computers) by the government; 9. The high cost of ICT equipment (computers); 10. Inadequate Internet connection; 11. Lack of copies of paid accounting software, such as: MYOB, Accurate, ACL Learning; 12. Lecturer's time and interest in lack of ICT facilities; 13. Lack of laboratory staff / supervisors to guide lecturers and students. There is no significant difference in the role of ICTs in accounting learning by gender of accounting lecturers at universities in Indonesia

Kata Kunci : Pembelajaran akuntansi, Media pembelajaran, dan Teknologi dan informasi komputer

  1. S1-2017-305131-abstract.pdf  
  2. S1-2017-305131-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-305131-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-305131-title.pdf