Laporkan Masalah

EVALUASI PENGGUNAAN JARING PADA CARA TANAM PADI JAJAR LEGOWO DAN KONVENSIONAL TERHADAP SERANGAN BURUNG

AYU PRIHANDANI, Dr. Ir. Witjaksono, M. Sc. ; Dr. Tri Harjaka, S. P., M. P. ; Dr. Ir. Siwi Indarti, M. P.

2017 | Skripsi | S1 ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

Serangan burung hama padi dapat menyebabkan kehilangan hasil panen sekitar 15-20%. Salah satu cara pengendaliannya adalah penggunaan jaring untuk menjaga tanaman padi tidak dimakan oleh burung. Ketepatan pemilihan cara tanam juga berpengaruh pada produksi padi yang dihasilkan. Evaluasi penggunaan jaring pada cara tanam padi jajar legowo dan konvensional terhadap serangan burung dilakukan pada penelitian ini di Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM yang terletak di daerah Kalitirto, Sleman, Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara tanam padi jajar legowo dan konvensional terhadap tingkat dan intensitas serangan burung serta efektifitas penggunaan jaring sebagai teknologi pengendaliannya. Rancangan percobaan faktorial dan 3 ulangan dalam 3 blok perlakuan dilakukan dalam penelitian ini. Faktor pertama adalah cara tanam padi jajar legowo 4:1 tipe 2 dan konvensional, sedangkan faktor kedua yaitu penggunaan jaring. Parameter penelitian yang diamati ialah jumlah burung yang terjerat pada jaring, tingkat serangan burung, intensitas serangan burung, serta analisis hasil panennya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burung yang terjerat pada jaring ditemukan sebanyak 2 ekor dan merupakan jenis burung Pipit Jawa (Lonchura leucogastroides). Tingkat serangan burung rata-rata paling tinggi yakni pada perlakuan cara tanam jajar legowo tanpa jaring (94,3%), sedangkan yang terendah adalah perlakuan cara tanam jajar legowo dengan jaring (1,52%). Intensitas serangan burung hama rata-rata paling tinggi yakni pada perlakuan cara tanam jajar legowo tanpa jaring (44,21%), sedangkan yang terendah adalah perlakuan cara tanam jajar legowo dengan jaring (1,30%). Hasil panen petak menunjukkan perlakuan cara tanam jajar legowo tanpa jaring (3,18 kg) secara nyata berbeda dengan perlakuan penggunaan jaring (14,74 kg), begitu pula pada perlakuan cara tanam konvensional tanpa jaring (6 kg) yang juga berbeda nyata hasilnya dibandingkan dengan perlakuan dengan penggunaan jaring (18,34 kg).

Bird pest attacks can cause crop losses of about 15-20%. One way to control it is to use the net to keep the rice planted from being eaten by birds. The accuracy of selection of planting methods also affect the production of rice produced. Evaluation of the use of nets on legowo and conventional rice planting methods against bird attacks was conducted in this study at UGM Agrotechnology Innovation Center (PIAT) located in Kalitirto, Sleman, Yogyakarta. The aim of this research is to know the effect of legowo and conventional rice planting methods on the level and intensity of bird attacks and the effectiveness of the use of the net as the control technology. Factorial and 3 replication designs in 3 treatment blocks were performed in this study. The first factor is the way of planting legowo 4: 1 type 2 and conventional, while the second factor is the use of nets. The observed parameters were the number of birds caught in the net, the level of bird attack, the intensity of bird attacks, and the analysis of the harvest. The results showed that the birds caught in the net were found as much as 2 tails and was a type of Java Pipit bird (Lonchura leucogastroides). The highest rate of bird attack was on the method of planting jajar legowo without net (94,3%), while the lowest bird attack rate was the way of planting jajar legowo with net (1.52%). The highest intensity of bird pest attack was on the method of planting legowo without net (44.21%), while the lowest was the way of planting jajar legowo with the net (1.30%). The plot yield showed that the method of planting jajar legowo without net (3.18 kg) was significantly different from the use of the net (14,74 kg), as well as the conventional way of planting without net (6 kg) by treatment with net use (18.34 kg).

Kata Kunci : Padi, Jajar Legowo, Konvensional, Burung