Laporkan Masalah

Morfologi Kota Padang

ZAIDULFAR, Eko Alvares, Promotor Prof.Ir. Nur Yuwono, Dip.HE.,PhD

2002 | Disertasi | S3 Ilmu Teknik

Studi tentang morfologi kota merupakan salah satu cara untuk melihat fenomena sebuah kota yang dapat dijelaskan melalui bentuk dan struktumya berdasarkan perkembangan kota sejak awl terbentuknya sampai sekarang. Penelitian ini penting dilakukan karena melalui setiap tahap perkembangan kota dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka kondisi faktualnya dapat dijelaskan dan kecenderungan mas datang dapat diprediksi dan diantisipasi. Oleh karena itu, penelitian ini mengetengahkan pertanyaan: "Bagaimana ekspresi keruangan morfologi kota Padang, bagaimana tahap perkembangannya, dan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pembentukannya ?" Penelitian ini bertujuan menjelaskan ekspresi keruangan morfologi kota Padang sehingga dapat dilihat dan dipelajari artikulasi spasial dan pemanfaatan ruang-ruang kotanya. Selain itu, penelitian ini bertujuan juga untuk mengeksplorasi solusi spasial setiap tahap perkembangannya sehingga dapat dijelaskan ide keseluruhan tentang bentuk kota dan situasi yang terjadi sekarang. Penelitian kualitatif-eksploratif ini menggunakan pendekatan morfologi kota yang terdiri dari dua pendekatan yang komplementer, yaitu sinkronik dengan menggunakan tissue analysis dan diakronik dengan historical reading. Tissue analysis berhubungan dengan pengamatan dan penjelasan ruang-ruang kota tempat hunian atau pemakaiannya pada kondisi saat sekarang ini. Historical reading berhubungan dengan eksplorasi perkembangan kota dan interpretasi fakta-fakta sejarah setiap tahap pembentukannya sejak awal sampai sekarang. Penelitian ini, antara lain, menyimpulkan bahwa bentuk perubahan spasial kota Padang sebelum abad ke-20 merupakan kombinasi dialektik antara penetrasi kolonial dan resistensi pribumi. Ekspresi keruangan morfologi kota didominasi oleh sistem kota pertahanan, kanal-kanal, permukiman multietnik, dan pola sirkulasi organik. Pada abad ke-20, perubahan spasial lebih banyak didorong oleh intervensi perencanaan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mengisi pola dan struktur kota, serta mengatur fungsi utama kota yang sudah ada. Ekspresi keruangan morfologi kota didominasi oleh penetapan fungsi-fungsi tertentu, berkembangnya bentuk kota dualistik, sirkulasi kota dengan pola-pola grid serta pemadatan struktur kota yang sudah ada. Meskipun terjadi banyak perubahan, sekarang ini ekspresi keruangan morfologi kota Padang masih banyak dipengaruhi perkembangan masa lalunya. Kawasan pusat kota masih dipengaruhi oleh konsep kota pertahanan dan sistem kana1 yang mulai terbentuk pada pertengahan abad ke-19. Pola sirkulasi dan sistem drainase kota dipengaruhi oleh pembentukan awal kota akibat sistem pengeringan lahan dan pembuatan kanal-kana1 pada abad ke-17. Demikian pula dualistik wajah kota (desa-kota) seperti terdapatnya sektor formal dan informal, merupakan transformasi dialektika penetrasi kolonial dan resistensi pribumi. Selain itu, sistem sosial budaya Minangkabau masih sangat berpengaruh, seperti organisasi sosial dan sistem spasial yang menyerupai nagari. Akumulasi dari transformasi spasial masa lalu sampai dengan sekarang tersebutlah yang membentuk dan memberikan karakter yang khas kepada ekspresi keruangan morfologi kota Padang

Study of city morphology is one of the ways to identify city’s phenomenon, which can be described through its form and structure, based on the development of the city since the beginning until present time. This study is important, because the city’s factual condition and trend in the future can be predicted through each stage of its development and the factors that are affecting. Therefore, this study brought up the following questions: how was the expression of spatial morphology of Padang, what were the stages of its development and what factors affected its development. This study was aimed to explain the expression of spatial morphology of Padang, so that its spatial articulation and space use could be studied. Besides, this study’s objective was also to explore spatial solution for each stage of development, so that the whole idea of city’s type could be explained, and the present situation could be viewed. This qualitative-explorative study used two complementary approaches for city morphology, i.e. synchronic using tissue analysis and diachronic using historical reading. Tissue analysis was related to observation and explanation of current condition of city’s spaces, whether it was occupied or not. While historical reading was related to exploration of city’s development and interpretation of historical facts at each stage of its development since the beginning until present time. This study concluded that the form of spatial changes of Padang before the 20’” century was a dialectic combination between colonial penetration and native resistance. The expression of city’s spatial morphology was dominated by fortress city system, canals, multi ethnic quarters and organic circulation pattern. In the 20* century, spatial pattern was promoted by the plan of East lndies government to fill in the city’s pattern and structure, as well as to arrange the main function of existing city. The expression of city’s spatial morphology was dominated by certain functions determination, dualistic city, circulation with grid patterns and compacting of existing crty’s structure. Although many changes happened, the expression of spatial morphology of Padang was more affected by its past development. The centre of the city was strongly affected by the concept of fortress city and canals system that had been formed since mid of the 19* century. Circulation pattern and drainage system was influenced by the land drying and canals development during the initial forming of the city in the 17* century. The dualism of city’s face (village-city), formal and informal sectors, was a dialectical transformation of colonial penetration and native resistance. Besides that, the system of Minangkabau’s socio culture was still strongly influencing, such as social organization and spatial system that resembled nagari (village). It is accumulation of the spatial transformation from the past until the present time that formed and provided a special character to the expression of spatial morphology of Padang.

Kata Kunci : Mprfologi Kota,Padang,Artikulasi Spasial dan Pemanfaatan Ruang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.