Studi erosi parit dan longsoran dengan pendekatan geomorfologis di Daerah Aliran Sungai Oyo di Daerah Istimewa Yogyakarta
WOROSUPROJO, Suratman, Promotor Prof.Dr. R. Sutanto
2002 | Disertasi | S3 Ilmu GeografiPenelitian ini dilaksanakan di Daerah Aliran Sungai Oyo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tujuan mempelajari agihan keruangan erosi parit dan longsoran dengan pendekatan satuan medan, mempelaj ari agihan keruangan faktor medan dengan erosi parit dan longsoran, mengevaluasi kerentanan erosi parit dan longsoran dengan membandingkan erosi parit dan longsoran aktual dengan faktor-faktor medan, mengaplikasikan tingkat kerentanan erosi parit dan longsoran sebagai dasar penentuan wilayah prioritas pengendalian dan konservasi. Sebagai pendekatan yang digunakan adalah satuan medan dengan menerapkan teknik survei melalui interpretasi foto udara skala 1 : 30 000. Penelitian ini bersifat regional (tinjau). Sampel penelitian ditentukan secara “urea purposive sampling†dengan mempertimbangkan hasil klasifikasi sistem medan dan satuan medan. Data primer yang diperlukan meliputi lereng, litologi, tanah, penggunaan lahan, erosi parit, longsoran, sosial ekonomi dan data sekunder yang diperoleh dari survei instansi terkait. Pengumpulan data dilakukan melalui survei di lapangan dan analisis laboratorium. Pengorganisasian data dan analisis keruangan dilakukan dengan menggunakan Sistim Informasi Geografi (SIG) dengan cara digitusi dan overlay peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwal di daerah penelitian terdiri dari 3 sistem medan dan 10 satuan medan, yaitu (1) Sub Zona Utara, (2) Sub Zona Tengah dan (3) Sub Zona Selatan. Erosi parit tipe digitute danfrontal berkembang aktif di Sub Zona Utara dan sebagian di Sub Zona Selatan, demikian juga longsoran terjadi selain di sub zona tersebut juga di Lembah Sungai Oyo. Tingkat kerentanan, bahaya erosi parit dan longsoran tinggi menempati satuan medan di Sub Zona Utara dan faktor medan yang berpengaruh adalah periodisasi hujan (Nopember - Maret), litologdstruktur, tanah tebal dan lempungan, lereng curam, dan secara lokal ada pengaruh penggunaan lahan. Zona erogully-slide terdiri dari 3 yaitu tipe aktif, kurang aktif dan tidak aktif. Zona erogully-slide aktif terdapat di Sub Zona Utara. Zona potensial rawan bencana terdapat di Pegunungan - Perbukitan Struktural Denudasional Latosol oksik (Sub Zona Utara). Dengan ciri utamanya memili ki status tipe erogully-slide aktif, dan penggunaan lahan yang dominan tegalan, permukiman serta pemahaman penduduk terhadap erosi dan longsoran relatif rendah. Sebagai kawasan prioritas pengendalian dan konservasi adalah Pegunungan Struktural Denudasional Latosol Oksik, Perbukitan Struktural Denudasional Litosol Oksik, Perbukitan Struktural-Solusional Renzina, Lereng Kaki Kars Mediteran Kromik, Dataran Aluvial Kars Aluvial. Kawasan prioritas konservasi ditandai oleh adanya tingkat bahaya erosi parit dan longsoran pada status sedang-berat.Tipe erosi parit “digitute†dan “ji-frontal†dapat berasosiasi dengan longsoran, sehingga terjadi bencana alam. Tipe digitate dun fronful erogully-slide ini merupakan temuan penelitian yang perlu dikaji lebih lanjut secara mendalam.
This research was canied out in the Oyo River Basin, the Province of Yogyakarta Special Region. The objectives are to study spatial aspect of gully erosion and landslide development base on terrain approach, to study the spatial relationship between terrain factors with gully erosion and landslide, to evaluate terrain susceptibility and hazard to gullying and landsliding by comparing with terrain factors, to apply the terrain susceptibility and hazard in determining the priority area for conservation purposes. In this research, terrain was used as a study approach and aerial photo interpretation was intensively used in survey techniques. The research is at regional scale and area sampling is applied based on terrain system and or terrain unit. The data collected such as slope, lithology, soils, landuse, current gully erosion, and landslide. Field data and laboratory are organized by using Geographic Information System (GIS) with parametric method. The results of the research are explained as follow, the study area is classified into 3 terrain systems and 10 terrain units (North Sub-Zone, Middle Sub-Zone and South Sub-zone). Digitate and fiontal gully are intensively developed in the North Sub-Zone and part of the South Sub-zone. The susceptibility and hazard class at high level is dominated in the most of terrain unit of the North Sub-Zone. The terrain factors irlfluencing to the gully erosion and landslide are rainfall period November F March, lithology, and its structure, soil thickness, clay texture, steep slope, a d landuse (dry field). The erogully-slide zone divided into 3, there are, active zone, slightly active zone, and not active zone. The active zone of erogully-slide occurred in the Mountainous-Hilly, Structural-Denudational, Structural Solutions Hills, Karst Slope, and Alluvial Karst Plain. The vafourable factors to erogully-slide are slope steepness, deep weathering, thick soils and clay texture and landuse. The potential area for landslide hazard occupied in the Mountainous-Hilly Structural-Denudational Units, with deep soils therefore the priority area for conservation purpose is indicated by medium to-strongly landslide hazard class. The digitate gully is the main gully type which may cause landslide hazard. Erogully-slide is important to be studied in the future related to natural hazard.
Kata Kunci : Geomorfologi,Erosi Parit dan Longsoran,DAS Oyo