Kajian Identifikasi Kerentanan Kebakaran Permukiman Tradisional di Kotagede
NURAINI S, Dr. Dyah Rahmawati Hizbaron, M.T., M.Sc
2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANKejadian kebakaran di Kota Yogyakarta biasanya terjadi pada kawasan padat penduduk, banyak permukiman, serta aktivitas tinggi, salah satunya Kotagede. Kotagede mempunyai banyak peninggalan masa lampau berupa arsitektur bangunan dan tipe permukiman tradisional. Tujuan secara umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerentanan kebakaran permukiman tradisional di Kotagede serta mengetahui kesiapsiagaan penghuni permukiman tradisional dalam mengantisipasi ancaman kebakaran permukiman. Data yang dikumpulkan adalah data primer, yang berasal dari survei lapangan dan wawancara terstruktur. Kerentanan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel; fisik, sosial, dan ekonomi, sedangkan variabel kesiapsiagaan adalah pengetahuan masyarakat, sosialisasi yang pernah diikuti, dan jalur evakuasi. Penentuan tingkat kerentanan dalam penelitian ini menggunakan metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) pada perangkat lunak ILWIS, dengan metode pairwise comparison. Penentuan kesiapsiagaan menggunakan analisis kualitatif berdasarkan Persentase sampel pada semua variabel. Tingkat kerentanan terhadap kebakaran rumah tradisional Kotagede pada umumnya sedang sedangkan tingkat kesiapsiagaan secara kualitatif juga sedang. Tingkat kerentanan kebakaran permukiman tradisional di Kotagede sedang karena 85,22% sampel telah direnovasi, 60,22% sampel memiliki pendapatan tinggi, dan hanya 5 orang penyandang cacat yang ditemukan. Sampel yang mengikuti sosialisasi rendah dan jalur evakuasi di wilayah studi jarang ditemukan, namun tingkat kesiapsiagaannya secara kualitatif sedang karena pengetahuan masyarakat tentang lokasi yang rentan kebakaran dan faktor penyebab kebakaran tinggi.
Fire incidents in Yogyakarta usually occur in an area with their concentration of people, buildings, infrastructure, and economic activities, one of them is Kotagede. Kotagede is a herritage area that have many architectural buildings and traditional housess. The general objective of this research is to analyze the vulnerability level of fire in Kotagede's traditional housing and to know the preparedness of traditional houses residents in anticipating the fire. The data collected are primary data, derived from field surveys and structured interviews. Vulnerability in this study using three variables; physics, social, and economy, while preparedness variables are community knowledge, socialization that has been followed, and evacuation routes. Determination of vulnerability level for the map in this study using Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE) method on ILWIS software, with pairwise comparison method. Determination of preparedness using qualitative analysis based on the precentation of sample in all variable. The level of vulnerability to to fire of Kotagede's traditional houses in general is medium while the level of preparedness in qualitatively also medium. The vulnerability is determined as medium because 85,22% sample are renovated, 60,22% samples has high income, and only 5 people with disability identified. The precentage of sample that have followed socialization is low and evacuation route in study area is rare, but the level of preparedness is qualitatively determined as medium because community knowledge about the location of vulnerable fires and factors causing fire settlement is high.
Kata Kunci : kebakaran permukiman, kerentanan, Kotagede, spatial multi criteria evaluation