Laporkan Masalah

Penyuluhan pertanian dan partisipasi masyarakat lokal Papua :: Studi di kalangan komunitas Dani

RIDWAN, Mudjahidin, Promotor Prof.Dr. Sunyoto Usman, MA

2002 | Disertasi | S3 Ilmu Sosiologi

Komunitas Dani yang mendiami wilayah kabupaten Dati I1 Jayawijaya memiliki struktur kepemimpinan adat yang unik dan spesifik, termasuk di dalamnya struktur yang menyangkut sistem usahatani sebagai jenis pekerjaan yang mayoritas dimiIiki mereka. Sistem bercocok tanam yang mereka gunakan adalah perladangan berpindah yang hasil usahanya masih berorientasi untuk pemenuhan makan keluarganya sendiri ( subsisten ), sedangkan tingkat penghasilan mereka masih diklasifikasikan pada masyarakat berpenghasilan rendah. Sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraannya, maka program pembangunan pertanian sejak pemerintahan Orde Baru mulai digalakkan di daerah tersebut, tennasuk di dalamnya di kecamatan Kurulu dan Makki. Salah satu instrumen penting dari kegiatan pembangunan pertanian tersebut adalah penyuluhan pertanian. Titik fokus kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan di kecamatan Kurulu dan Makki khususnya dan kabupaten Jayawijaya umumnya ialah: menambah pengetahuan dan keterampilan bertani, perubahan sikap ke arah sistem berusaha tani yang lebih maju, dan perubahan perilaku masyarakat tani dari sistem pertanian yang bersifat subsisten ke sistem pertanian yang bersifat semi komersial dan komersial. Pennasalahan yang muncul dari program penyuluhan pertanian tersebut adalah: bagaimana tingkat partisipasi masyarakat Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian ; kendala-kendala apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat Dani terhadap kegiatan penyuluhan pertanian ; apa dampak rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian terhadap sistem usahatani dan peningkatan produksi pertanian serta tingkat ekonomi mereka ; dan cara apa yang perlu dilakukan dalam upaya meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian, sehingga usaha tani yang mereka lakukan dapat mencapai keberhasilan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian, dan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan teknik survai. Populasi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah keluarga tani Dani yang ada di kecamatan Kurulu dan Makki, yaitu sebanyak 4.650 keluarga tani. Sampel yang diambil ialah 80 orang kepala keluarga petani Dani yaitu 40 keluarga tani dari kecamatan Kurulu dan 40 keluarga tani dari kecamatan Makki. Pengambilan sampel didasarkan pada teknik rundom sumplzng. Pengumpulan data yang dipakai adalah: wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatip deskriptif dan kualitatip, teknik analisis kualitatip yang dimaksud adalah terdiri dari hasil observasi dan wawancara mendalam dengan para key znforman. Melalui analisis ini maka akan dapat diketahui tentang tujuan penelitian yang diharapkan, yaitu: mengetahui secara mendalam tentang tingkat partisipasi masyarakat Dani terhadap kegiatan penyuluhan pertanian; mengetahui dan mendalami faktor-faktor yang dapat menyebabkan tinggi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian; mengetahui dan mendalami dampak tingkat partisipasi masyarakat Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian terhadap sisbem usahatani dan peningkatan produksi pertanian serta tingkat ekonomi mereka; dan clapat mengetengahkan suatu saran atau rekomendasi tentang cara yang perlu ditempuh untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Dani daIam kegiatan penyuluhan pertanian. Pembangunan pertanian yang bersifat sentralistis terutama dalam pembinaan usahatani melalui kegiatan penyuluhan pertanian di kabupaten Dati I1 Jayawijaya membawa dampak pada tidak dilibatkannya para pimpinan adat yang ada di daerah tersebut dalam kegiatan penyuluhan pertanian, baik secara struktural maupun fungsional. Dengan tidak dilibatkannya para pemimpin adat dalam kegiatan penyuluhan pertanian dan belum digunakannya pendekatan sosial budaya dalam kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakannya, membawa dampak pada kurang berpartisipasinya para petani Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Kurang berpartisipasinya para petani Dani dalam kegiatan penyuluhan pertanian dapat dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Dilihat dari segi kuantitas masih banyaknya para petani Dani yang belum ikut dalam kegiatan penyuluhan pertanian, dan mereka yang pernah ikut dalam kegiatan penyuluhan pertanian, maka frekuensi keikutsertaannya mayoritas hanya 1-2 kali kegiatan. Sedangkan dilihat dari segi kualitas, yaitu masih rendahnya para petani Dani dalam mengadopsi materi-materi penyuluhan pertanian yang telah diberikan oleh para penyuluh pertanian lapangan. Dilihat dari aspek tujuan kegiatan penyuluhan pertanian, sekalipun partisipasi mereka terhadap kegiatan penyuluhan pertanian rendah, akan tetapi penambahan pengetahuan dan perubahan sikap para petani menunjukkan cukup berhasil, sedangkan perubahan perilaku berusaha tani yang sangat dlharapkan dan kegiatan tersebut kurang berhasil. Kekurang berhasilan perubahan perilaku tersebut, yaitu ditandai oleh sangat sedikitnya para petani yang telah mengadopsi materi-materi penyuluhan pertanian yang telah disainpaikan oleh para penyuluh pe rtani an. Belum banyak diadopsinya materi penyuluhan pertanian yang disampaikan oleh para penyuluh pertanian oIeh para petani Dani, mengakibatkan sistem usahatani yang mereka lakukan masih tetap menggunakan cara-cara lama, dan cara berusahatani seperti ini membawa akibat pada kekurang berhasilan mereka dalam berusaha tani. Kekurang berhasilan usahatani mereka tercermin pada masih rendahnya peningkatan produksi pertanian mereka dan tingkat ekonominya. Upaya yang harm dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Dani di kecamatan Kurulu dan Makki khususnya dan di kabupaten Jayawijaya uinumnya dalam kegiatan penyuluhan pertanian, yaitu dengan inelibatkan para pimpinan adat baik secara struktural maupun fungsional dalam kegiatan penyuluhan pertanian !.ang dilakukan di daerah tersebut. Pentingnya peranan pemimpin informal dalam kegiatan penyuluhan pertanian di kabupaten Jayawijaya, membuktikan bahwa hasil penelitian ini memperkuat tentang teori partisipasi yang diketengahkan dalam landasan teori partisipasi. Di samping itu para penyuluh pertanian lapangan dalam melaksanakan kegiatannya, perlu menggunakan pendekatan sosial budaya, yaitu dalam aspek-aspek: penentuan materi kegatan, penetapan sasaran kegiatan, penggunaan metode penyuluhan, penentuan waktu, penggunaan tempat kegiatan, dan lain sebagainya. Adapun upaya yang perlu ditempuh untuk meningkatkan partisipasi warga masyarakat dalam pembinaan usahatani, yaitu di samping melibatkan para pimpinan adatnya dalam kegiatan penyuluhan pertanian, mereka perlu juga dilibatkan &lam setiap proses kegiatan penyuluhan pertanian dari mulai penyusunan program s/d pengevaluasian kegiatan penyuluhan pertanian

Available in Fulltext

Kata Kunci : Sosiologi Pedesaan,Partisipasi Masyarakat,Penyuluhan Pertanian,SUku Dani


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.