Prarancangan Pabrik Butiraldehid dari Propilen dan Gas Sintesis

MUHAMMAD KHOIRUL MUSLIMIN, Ir. Suprihastuti Sri Rahayu, M.Sc.

2017 | Skripsi | S1 TEKNIK KIMIA

Prarancangan pabrik butiraldehid dari propilen dan syngas ini dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan pendirian pabrik yang memproduksi butiraldehid dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun. Pabrik ini beroperasi selama 330 hari/tahun dan 24 jam/hari. Dalam proses produksi butiraldehid ini, digunakan bahan baku propilen sebanyak 133.224,84 ton/tahun dan syngas sebanyak 95.584,11 ton/tahun. Semua bahan baku diproses dalam reaktor alir tangki berpengaduk yang dijalankan pada tekanan 50 atm dan suhu 120oC. N-butiraldehid adalah produk utama dan Iso-butiraldehid adalah produk samping. Campuran produk tersebut dipisahkan pada menara distilasi. Pabrik yang direncanakan berdiri di daerah Indramayu ini membutuhkan air sebesar 38.470,3534 kg/jam yang berasal dari Laut Jawa. Kebutuhan listrik sebanyak 24.974,07 MWh/tahun berasal dari PLN. Luas tanah yang diperlukan untuk mendirikan pabrik ini adalah 42.075 m2. Pabrik ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak 203 orang karyawan baik staff maupun shift. Untuk mendirikan pabrik ini, dibutuhkan modal tetap sebesar US$53.866.655,00 + Rp112.316.566.742,81. Modal kerja yang dibutuhkan sebesar US$37.446.601,34 + Rp3.096.517.713.112,80. Setelah dilakukan evaluasi ekonomi terhadap pabrik ini, maka diperoleh Return on Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 63,64% dan ROI setelah pajak sebesar 31,82%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,41 tahun dan POT setelah pajak sebesar 2,39 tahun, Break Even Point (BEP) sebesar 46,52%, Shut Down Point (SDP) sebesar 36,43%, dan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) sebesar 16,70 % per tahun. Berdasarkan data tersebut, maka pabrik butiraldehid ini menarik dan layak untuk dikaji lebih lanjut.

This butyraldehyde plant is designed to produce 200,000 tons butyraldehyde /year. The plant continuously operates in 330 days a year and 24 hours a day. In this process, propylene is needed at rate of 133,224.84 tons/year, and syngas is needed at rate of 95,584.11 tons/year. Raw material is processed in the continuous stirred tank reactor that is operated at 50 atm and 120oC. The raw material will be processed in countinous strirred tank reactor at pressure 50 atm and a reaction temperature 0f 120oC. N-Butyraldehyde is main product and Iso-Butyraldehyde is side product. This mixed product will be separated in distillation coloumn. The plant will be built in Indramayu, Jawa Barat. This plant needs 38,470.35 kg/hour of water from Java Sea and 24,974.07 MWh/annum of electricity which is supplied by PLN. The land area required for setting up this plant is of 42,075 m2. This plant requires a labor of 203 employees, both staff and shifts Fixed capital of US$53,866,655.00 + Rp112,316,566,742.81 and working capital of US$37,446,601.34 + Rp3,096,517,713,112.80 are needed to establish the plant. Based on economic analysis, Return of Investment (ROI) is 63.64% before tax or 31.82% after tax. Pay Out Time (POT) is 1.41 years before tax or 2.39 years after tax. Break Even Point (BEP) is 46.52% and Shut Down Point (SDP) is 36.43%. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFRR) is 16.70% per year. Therefore, further research in butyraldehyde plant from propylene and syngas with production capacity of 200,000 tons/year should be carried out.

Kata Kunci : Butiraldehid, Propilen, Syngas