Evaluasi Pembangunan Kota Baru di Kabupaten Lampung Selatan

ISFANSA MAHANI, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D.

2017 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Dengan terus meningkatnya pertumbuhan penduduk perkotaan, keadaan suatu kota akan menemukan suatu titik jenuh dalam memfasilitasi kebutuhan penduduk di dalam perkotaan tersebut. Hal ini mengharuskan suatu solusi sebagai bentuk dalam pemecahan permasalahan perkotaan seperti kemacetan, banjir, disparitas kondisi sosial antar penduduk serta meningkatnya sektor informal. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu terobosan yang mampu mengakomodir segala macam keinginan pemecahan permasalahan di dalam perkotaan. Pembangunan Kota Baru di Kabupaten Lampung Selatan sebagai solusi yang hakekatnya adalah upaya dalam proses penyelesaian permasalahan perkotaan dan juga sebagai bentuk dalam pengembangan suatu wilayah baru dengan kepadatan penduduk tertentu dilengkapi dengan fasilitas pelengkap perkotaan harapannya mampu menjawab tantangan tersebut. Provinsi Lampung sebagai provinsi yang berada di ujung selatan pulau Sumatera berperan penting dalam memfasilitasi mobilitas penduduk baik yang datang maupun yang keluar. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk di Provinsi Lampung terus meningkat dengan tidak berimbangnya pembukaan lahan baru. Tujuan Penelitian ini adalah menilai kondisi Kota Baru saat ini dan mengidentifikasi peluang Kota Baru menjadi sebuah kota. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif kuantitatif-kualitatif. Fokus penelitian ini adalah menilai kondisi Kota Baru saat ini dan mengidentifikasi peluang Kota Baru menjadi sebuah kota dengan berdasar kepada variabel pembangunan suatu kota. Penelitian ini dianalisis melalui lima variabel utama, yaitu variabel penduduk, lokasi, penyediaan lapangan pekerjaan, pelayanan kota, serta mobilitas. Analisis variabel penduduk dilakukan dengan menghitung jumlah penduduk di Kota Baru berdasar administrasi wilayah definitif, analisis variabel lokasi dilakukan dengan mengukur jarak Kota Baru terhadap kota inti, analisis variabel penyediaan lapangan pekerjaan dilakukan dengan menghitung ketersediaan lapangan pekerjaan dengan mata pencaharian penduduk, analisis variabel pelayanan kota dilakukan dengan mengukur keterjangkauan layanan di Kota Baru, analisis variabel mobilitas dilakukan dengan menghitung orientasi pergerakan penduduk di Kota Baru. Penelitian ini menemukan bahwa dari variabel penduduk, jumlah penduduk di Kota Baru hanya berjumlah 8.084 jiwa dari standar penduduk yaitu lebih dari 50.000 jiwa. Variabel lokasi, jarak Kota Baru menuju kota inti hanya berjarak 27,4 km dari standar yang ada yaitu lebih dari 40km. Variabel penyediaan lapangan pekerjaan, supply mata pencaharian di Kota Baru 70% adalah petani dari 70% demand lapangan pekerjaan di Kota Baru berfokus pada sektor pemerintahan. Variabel pelayanan kota, Kota Baru belum mampu memberikan daya saing terhadap daerah sekitarnya dalam memfasilitasi kebutuhan penduduk. Variabel mobilitas, Kota Baru belum terlayani dengan layanan transportasi umum.

By continually increasing the growth of the urban population, state of a city will find a saturation in facilitating the needs of the population in urban areas. This requires a solution as a form of problem solving in urban areas such as traffic jams, flood, disparitas social conditions between population and increase in the informal sector. In this case, needed a breakthrough that is able to accommodate all kinds of desire troubleshooting problems in urban areas. The development of new cities in South Lampung Regency as a solution that being alone is the effort in the process of the settlement of urban problems and also as a form of the development a "new" region with a certain population density equipped with the facilities complement urban areas it is hoped to answer the challenge. Lampung Province as a province which is located on the southern of Sumatra Island play an important role in facilitating population mobility that came and out. In the execution of the development of a city does not escape from the ideal projection is a city in a city that is able to serve the needs of its inhabitants independently in the future. The purpose of this research is to sees the condition of the development of the New City and identify opportunities in the New City to become a city. This research uses qualitative-quantitative approach. This research focuses in seeing the condition of the New City today and identify opportunities of the New City to become a city with based to a city development variable. This research analyzed through five main variables, namely the variables population, location, providing jobs, city services and mobility. Analysis of the population variable is by counting the number of people in the new city by the administration of the territory definitive, location variable analysis by measuring the distance of the new city against city of the nucleus, variable analysis providing jobs is by calculating the availability of jobs with the livelihood of the inhabitants of the city services variable analysis done by measuring the service in the New City, mobility variable analysis done by calculating the orientation of the movement of the population in the New City. This study found that from the population variable, total population in the New City totals only 8.084 soul from the standard population is more than 50,000 people. Location variable, the distance of the New City toward the city of the nucleus only 27.4 km from the standard is that is more than 40km. The variables providing jobs, supply livelihoods in New City 70% is farmers from 70 percent demand jobs in the New City focused on the government sector. City services variable, New cities have not been able to give the competitiveness of surrounding areas in facilitating the needs of the population. The mobility variable, New City not served with public transport services.

Kata Kunci : Kota Baru, Peluang Kota Baru, Variabel Kota