KAJIAN MOBILITAS RUMAH TANGGA PINGGIRAN KOTA MENUJU KE KOTA YOGYAKARTA
MUHAMMAD NUR EFENDI, Dr. Lutfi Muta'ali, M.T
2017 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAHJumlah penduduk Kota Yogyakarta pada siang hari lebih banyak dibanding malam hari, Hal tersebut dikarenakan adanya penduduk penglaju dari pinggiran kota menuju ke Kota Yogyakarta yang biasa disebut dengan penduduk komuter. Penduduk komuter merupakan penduduk yang memiliki pekerjaan di Kota Yogyakarta tetapi bertempat tinggal di kabupaten sekitar Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi pola dan arah mobilitas penduduk pinggiran kota 2) mengetahui maksud dari tujuan aktivitasrumah tangga pinggiran kota melakukan mobilitas di Kota Yogyakart dan 3) mengidentifikasi pusat kegiatan yang ada di Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey secara langsung di daerah kajian.Informasi mengenai mobilitas rumah tangga didapatkan dari responden yang terebih dahulu ditentukan berdasarkan teknik pengumpulan data Proportoinate Stratified Random Sampling. Alat penelitian berupa kuisioner untuk memperoleh data primer di lapangan. Responden dalam penelitian ini yaitu rumah tangga yang bertempat tinggal di perumahan dan non perumahan di Desa Baturetno, Desa Pendowoharjo dan Desa Tamantirto. Analisa tabulasi silang digunakan untuk menganalisis pola dan arah mobilitas rumah tangga pinggiran kota, serta faktor penyebab mobilitas rumah tangga pinggiran kota menuju ke Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola dan arah mobilitas yang dilakukan oleh rumah tangga perumahan dan non-perumahan untuk aktivitas pendidikan, aktivitas kesehatan dan aktivitas belanja paling banyak menuju ketempat tujuan dalam lingkup satu kecamatan yang sama. Sedangkan untuk aktivitas rekreasional dan aktivitas bekerja paling banyak menuju ke Kota Yogyakarta. Maksud dari mobilitas rumah tangga pinggiran kota menuju Kota Yogyakarta untuk aktivitas pendidikan disebabkan kualitas yang lebih baik, mobilitas untuk aktivitas kesehatan disebabkan kualitas dan pelayanan yang lebih baik, mobilitas untuk aktivitas rekreasional disebabkan karena tempat wisata yang hanya ada di Kota Yogyakarta seperti Taman Pintar, Kraton Yogyakarta, dan Tamansari, mobilitas untuk aktivitas bekerja disebabkan karena sesuai dengan penempatan kerja, dan mobilitas untuk aktivitas belanja disebabkan ketersediaan barang kebutuhan yang lebih lengkap. Pusat kegiatan yang dituju untuk melakukan aktivitas belanja, bekerja, kesehatan dan rekreasional terletak di sekitar kawasan Kraton Yogyakarta.Pusat kegiatan di sisi utara didominasi oleh aktivitas pendidikan yang terletak di antara Kota Yogyakata dan Kabupaten Sleman. Pusat kegiatan di sisi selatan berada di Kecamatan Bantul.
The population of the city of Yogyakarta increases during the day. It happens mainly because there are some people from the outer suburb of the city who head to the city of Yogyakarta, commonly referred to as the commuter population. The commuting population are the residents who earn a living in the city but reside in the district/regency surrounding Yogyakarta City. This study attempts to 1) identify the pattern and direction of mobility of suburban population 2) to find out the factors causing the residents to take mobility in the city of Yogyakarta and 3) identify the existing activity centers in Yogyakarta City. The method applied in the research is direct survey in the study area. Information on population mobility is obtained from the specified respondents based on Proportionate Stratified Random Sampling technique. Questionnaire is used in order to obtain the primary data for the research. Respondents in this study are residents who live in housing and non-housing residence in Baturetno Village, Pendowoharjo Village and Tamantirto Village. Cross tabulation analysis is used to analyze the pattern and direction of suburban population mobility, as well as the causes of mobility of the outskirts of the city to Yogyakarta. The results show that the pattern and direction of mobility performed by the people from either housing and non-housing residence for educational, health and shopping activities are mostly heading to the destination within the same sub-district. As for recreationa and working activities, the results show that they mostly head to the central part of the city. The factors causing the mobility of the urban population towards Yogyakarta City for educational and health activities are due to better quality and service. The mobility for recreational activities is mostly due to the location of tourist attractions such as Taman Pintar, Kraton Yogyakarta and Taman Sari, which are situated in the central part of the city. The mobility for work activities is due to work placements. As for shopping activities, the availability of far more complete goods in the city becomes the main reason why such mobility occurs. Area around Kraton Yogyakarta becomes the center of shopping, working, health, and recreational activities. Activity center on the north side of Yogyakarta is dominated by educational activities located between City of Yogyakata and Sleman Regency. The center of activity on the south side is concentrated in Bantul District.
Kata Kunci : Daerah Pinggiran Kota, Mobilitas Penduduk, Pusat Kegiatan