Kajian Ketersediaan dan Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali
FATMA NUGRAHANING NASTITI, Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si.
2017 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANRuang terbuka hijau di kawasan perkotaan memiliki peran sangat penting, terlebih pada kawasan perkotaan dengan permintaan lahan terbangun yang semakin lama kian meningkat. Ruang terbuka hijau kota merupakan pertemuan antara sistem alam dan manusia. Keberadaan ruang terbuka hijau juga menjadi hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan pengaruhnya dengan aspek fisik seperti ketersediaan oksigen yang berguna bagi makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Kapasitas oksigen bagi makhluk hidup tentunya berkaitan langsung dengan jumlah pepohonan yang ada di suatu kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ketersediaan dan kebutuhan ruang terbuka hijau di Kompleks Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Boyolali. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis interpretasi foto udara, analisis ketersediaan ruang terbuka hijau menurut jenisnya dengan regulasi menurut UU RI No. 26 Tahun 2007 dan Permen PU No. 5 Tahun 2008, serta analisis kebutuhan ruang terbuka hijau dengan metode Gerarkis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau sebesar 10,4 hektar, sehingga memenuhi kriteria 30% dari luas totalnya, yaitu 21,7 hektar. Kebutuhan ruang terbuka hijau menurut kebutuhan oksigen dengan metode Gerarkis adalah 0,006355 hektar, sehingga ruang terbuka hijau yang saat ini tersedia, sudah memenuhi kriteria menurut UU serta menurut kebutuhan oksigennya.
Green open space in urban areas has a very important role, especially in urban areas with increasingly growing land demand. The green open space of the city is a meeting between the natural and human systems. The existence of green open space is also a very important thing with his influence in physical aspects such as the availability of oxygen is useful for living things around. The oxygen capacity for living things is of course directly related to the number of trees and vegetation in the area. The purpose of this research is to analyze and need open space in the Integrated Office of Boyolali District Government. The method used in the research was descriptive method. The technique of analysis used in the research was image interpretation analysis, availability analysis of green open space according to types based on regulation of UU no. 26 year 2007 and Permen PU no. 5 year 2008, necessity analysis of green open space used Gerarkis method. The results show that the availability of green open space is 10.4 hectares, thus fulfilling the criteria of 30% of its total area of 21.7 hectares. The need for green open space according to the need of oxygen by Gerarkis method is 0,006355 hectares, so the green open space is currently available, based on the criteria of the law and according to oxygen demand.
Kata Kunci : Ruang Terbuka Hijau, Kota, Perkantoran, Ketersediaan, Kebutuhan, Metode Gerarkis / Green Open Space, City, Office, Availability, Needs, Gerarkis Method