Laporkan Masalah

ANALISIS POPULASI Blumea mollis (D.Don) Merr. DI WILAYAH DESA GLAGAHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERINYA

NUR AIDA RAHMAWATI, Djoko Santosa, M.Si.

2017 | Skripsi | S1 FARMASI

Blumea mollis merupakan salah satu tumbuhan yang banyak dijumpai di wilayah Desa Glagaharjo, Kabupaten Sleman dan belum banyak dimanfaatkan untuk pengobatan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk analisis populasi tumbuhan di wilayah area kajian dan uji aktivitas antibakterinya. Analisis vegetasi dengan metode petak kuadrat digunakan di dalam analisis populasi. Area kajian dibagi menjadi 3 lokasi berdasarkan ketinggian. Sebanyak 60 plot ukuran 1x1 m2 diletakkan secara sistematis dengan jarak antarplot 6 m. Pemanenan dilakukan dengan cara semua B. mollis yang berada pada plot dicabut seluruh habitusnya, diambil bagian daunnya, dicuci dan dikeringanginkan. Pembuatan ekstrak etanol B. mollis dengan metode maserasi dan dilanjutkan dengan fraksinasi. Uji aktivitas antibakteri digunakan metode dengan bakteri uji Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 34 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 12 suku. Asteraceae menjadi suku yang mendominasi di area kajian. Tumbuhan dengan Indeks Nilai Penting tertinggi adalah Synedrella nodiflora (80,46%) di lokasi I, Ageratum conyzoides (45,45%) di lokasi II, dan Blumea mollis (55,92%) di lokasi III. Blumea mollis tumbuh baik di lokasi II dan III dengan intensitas cahaya dan kelembapan tanah yang tinggi. Tidak ada aktivitas antibakteri dari hasil fraksinasi ekstrak etanol B. mollis.

Blumea mollis is one of the many plants found in the village of Glagaharjo, Sleman Regency and has not been widely used for treatment in Indonesia. This study aims to analyze the plant population in the area of study and antibacterial activity test. Vegetation analysis using quadratic plot method is used in population analysis. The study area is divided into 3 locations based on altitude. A total of 60 plots of size 1x1 m2 are placed systematically with a distance betweenplot 6 m. Harvesting is done by means of all B. mollis that is in the plot removed all the habitus, taken the leaves, washed and dikeringanginkan. Preparation of B. mollis ethanol extract by maceration method and continued with fractionation. Antibacterial activity test was used method with test bacteria Escherichia coli and Staphylococcus aureus. The results showed there were 34 species of plants included in 12 tribes. Asteraceae became the dominant tribe in the area of study. Plants with the highest Important Value Index were Synedrella nodiflora (80.46%) at location I, Ageratum conyzoides (45.45%) at site II, and Blumea mollis (55.92%) at site III. Blumea mollis grows both in locations II and III with high light intensity and soil moisture. There was no antibacterial activity from fractionation of B. mollis ethanol extract.

Kata Kunci : Blumea mollis, analisis vegetasi, uji antibakteri, metode difusi

  1. S1-2017-330816-abstract.pdf  
  2. S1-2017-330816-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-330816-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-330816-title.pdf