IDENTIFIKASI SESAR PADA DAERAH MANIFESTASI PANAS BUMI TIRIS, PROBOLINGGO, JAWATIMUR BERDASARKAN METODE MAGNETIK

GALUH KEMALA SARI GUNAWAN PUTRI, Dr. Wahyudi, M.S.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Fisika

Kawasan Tiris di Kabupaten Probolinggo, provinsi Jawa Timur merupakan daerah manifestasi panas bumi yang berupa mata air panas dan tersebar di sisi timur Gunungapi Lamongan. Kajian geologi daerah tersebut menyebutkan ada dua sesar permukaan yang mengarah Barat laut ke Tenggara. Sesar tersebut berada di dekat manifestasi mata air panas dan diantara kontak batuan Gunung Lamongan dan Gunung Argopuro. Penelitian lain pernah dilakukan di dearah mata air panas dan menunjukkan bahwa sumber air panas dikontrol oleh sesar yang mengarah Timurlaut-Baratdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi kajian sebelumnya dengan metode magnetik. Penelitian dilakukan di sisi Timur Kawasan Gunungapi Lamongan dengan luas daerah penelitian 7 km x 8 km yang terdiri dari 163 titik pengukuran dengan spasi antar titik 400-500 meter. Data yang diperoleh berupa nilai medan magnet bumi total. Pengolahan data dimulai dengan koreksi IGRF dan variasi harian untuk menghasilkan anomali medan magnet. Nilai anomali selanjutnya diransformasi ke bidang datar, reduksi ke kutub, dan kontinuasi keatas. Analisa kuantitatif dilakukan dengan pemodelan untuk mendapatkan model bawah permukaan. Hasil analisis menunjukkan adanya kontras anomali magnetik yang diduga sebagai struktur geologi berupa sesar. Sesar yang diperoleh berarah Utara-Selatan kemudian berbelok Timur laut-Barat daya. Hasil ini tidak bersesuaian dengan kajian geologi sebelumnya. Model struktur bawah permukaan daerah penelitian tersusun atas tiga jenis batuan, yaitu lava dengan suseptibilitas (kappa) 0,00832 cgs, tuff (kappa = 0,00178 cgs), dan breksi vulkanik (kappa = 0,00054 cgs) dengan orientasi sesar berupa sesar turun. Panjang bidang sesar berdasarkan pemodelan 2D rata-rata 500 m dengan kemiringan lebih dari 50 derajat.

Tiris in Probolinggo regency, East Java, is a geothermal manifestation area in the form of hot water springs spreading on the eastern slope of Mount Lamongan. Earlier geological studies in the area discovered two surface faults heading northwest to southeast. One of the faults is adjacent to the hot spring, while the other is on the contact zone between the rocks of Mount Lamongan and Mount Argopuro. A research conducted in the hot springs area revealed that it is controlled by a fault heading northeast-southwest. This research is aimed at confirming both earlier claims using the magnetic method. This research was carried out on the eastern slope of Mount Lamongan area covering an area of 7 km x 8 km consisting of 163 measurement points spaced 400-500 m. The data gained are values of total earth magnetic field. They were then processed with both IGRF correction and daily variation to obtain magnetic anomaly. These values were underwent transformation into equivalent stratum, reduction to the poles, and upward continuation. Quantitative analysis modeling was the next step to obtain a subsurface model of the faults. Results show a magnetic anomaly contrast thought to be a geological structure of fault. This fault heads north-south and turns northeast-southwest. This result is not in agreement with the earlier geological study. The subsurface structural model consists of three types of rocks; lava with susceptibility (kappa) of 0.00832 cgs, tuff with kappa = 0.00178 cgs, and volcanic breccia with kappa = 0.00054 cgs. The fault itself is a normal fault. The length of the fault plane based on results of 2D modeling is 500 m on average with a slope of more than 50 derajat.

Kata Kunci : Tiris, Metode Magnetik, Sesar, Magnetic method , Fault.