Laporkan Masalah

BENTUK DUKUNGAN SOSIAL BAGI PENDERITA GANGGUAN JIWA BERAT SKIZOFRENIA (Studi pada Pasien Pasca Rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta)

DIYEN MARROR JATI, Dra Agnes Sunartiningsih, M.S.

2017 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Di Indonesia, jumlah penyakit gangguan jiwa cukup tinggi sebesar 0,17 persen atau sekitar 400.000 orang mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia pada tahun 2013. Di Yogyakarta pada tahun 2013 penderita gangguan jiwa berat sebesar 0,27% yang provinsi tertinggi se-Indonesia. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta merupakan Rumah Sakit Umum Daerah milik pemerintah terbesar yang secara khusus dapat melayani penderita gangguan jiwa. Di Rumah Sakit Jiwa Grhasia dengan penderita gangguan jiwa berat dianjurkan untuk di rehabilitasi. Tujuan dari dianjurkan ke rehabilitasi adalah persiapan pasien dalam menjalankan keberfungsian sosial di lingkungan masyarakat sehingga mampu mandiri, dengan menjalankan keberfungsian sosial dengan baik, dibantu dengan dukungan sosial terdekat seperti keluarga dan lingkungan tempat tinggal. Dalam mendukung pencarian informasi mengenai penerimaan masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa yang dibantu dengan dukungan sosial dari orang terdekat, maka metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode ini dipilih karena dianggap dapat menjelaskan fenomena secara mendalam dan kompleks. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik purposive dalam menentukan kriteria informan yaitu diantaranya lima pasien pasca rehabilitasi, lima anggota keluarga pasien pasca rehabilitasi, tiga orang tetangga pasien pasca rehabilitasi, satu orang tim rehabilitasi Rumah Sakit Grhasia dan satu orang dokter psikiatri dari Rumah Sakit Grhasia. Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi sehingga peneliti mampu mengetahui perilaku pasien pasca rehabilitasi ketika sedang mengalami kekambuhan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk dukungan sosial yang diberikan dari pihak keluarga, tetangga lingkungan tempat tinggal dan tim rehabilitasi memiliki pengaruh penting dalam penerimaan pasien pasca rehabilitasi untuk menjalankan keberfungsian sosial kembali dengan baik. Dukungan yang diterima oleh penderita gangguan jiwa dari pihak keluarga berupa dukungan emosional seperti memberikan perhatian lebih dan mengontrol penderita gangguan jiwa, dukungan instrumental dengan memberikan bantuan secara materi, dukungan penghargaan dengan menaikkan harga diri penderita gangguan jiwa dengan memperkenalkannya ke dalam lingkungan masyarakat dan dukungan informasi berupa informasi yang didapatkan keluarga untuk kemajuan penderita gangguan jiwa sedangkan dari lingkungan tempat tinggal yaitu dukungan emosional seperti memberikan semangat, dukungan instrumental dengan memberikan bantuan dana sosial dari desa ketika pasien di rumah sakit dan menjalani rehabilitasi dan dukungan informasi yaitu berupa informasi lowongan pekerjaan yang sesuai. Terakhir adalah dukungan dari tim rehabilitasi yaitu berupa dukungan emosional berupa pemberian edukasi dan family gathering. Dukungan sosial yang sangat berpengaruh adalah dukungan dari keluarga namun label yang melekat di lingkungan masyarakat tetap ada.

Several reports have shown that In Indonesia the number of mental illnesses has reached 0.17 percent or about 400,000 people in 2013. Data from 2013 reports, In Yogyakarta people with mental disorders, reached 0,27%. . Rumah Sakit Jiwa Grahsia is the largest government hospital that serves people with mental disorders. Patients with serious mental illness are handled through rehabilitation schemes that aims provide self-reliant in society as well as run social functioning better off This research using the descriptive qualitative method. This method was chosen due it can explain the phenomenon depth and complex, which its regard to acceptance of society to post-rehabilitated mental disorder patients with social support from the nearest person. In addition, this study also used purposive sampling technique in determining the informant's criteria which composed of: five patients post-rehabilitation, three family of rehabilitation patients, one of rehabilitation team from Grhasia Hospital and one psychiatry doctor of Grhasia Hospital. Data collection in this research emphasize the depth observation so that the researcher can know the patient behavior post-rehabilitation The results of this study indicate that social support provided by the family, neighborhood and rehabilitation teams has an important influence on the acceptance of post-rehabilitation patients to improving the social function of the patient. Support received by patients post-rehabilitation of the family are forms of patient control post-rehabilitation, improvement of self-confidence of patients post-rehabilitation, while from the neighborhood are the emotional support as well as provide the social assistance funds from the village where patient lives. The another scheme is rehabilitation team support in form of therapy, provide skills, as well as how to behave according to the social norm prevailing. Nonetheless, the labelling still shadowing patient and inseparable off as the way it is.

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Pasien Pasca Rehabilitasi, Labelling.

  1. S1-2017-347351-abstract.pdf  
  2. S1-2017-347351-bibliography.pdf  
  3. S1-2017-347351-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2017-347351-title.pdf