EVALUASI KESESUAIAN INDIKASI PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
NIDA AL HUSNA, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt.
2017 | Skripsi | S1 FARMASIObat kemoterapi secara luas digunakan untuk terapi berbagai macam penyakit, terutama kanker karena memiliki efek sistemik, namun hanya sebagian kecil indikasi yang telah terdaftar di FDA dan BPOM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil serta kesesuaian indikasi penggunaan obat kemoterapi golongan agen pengalkil dan antimetabolit di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini mengikuti rancangan deskriptif yang bersifat retrospektif. Pengambilan data menggunakan teknik systematic random sampling melalui data rekam medik pasien di RSUP Dr. Sardjito yang menerima obat kemoterapi pada bulan Januari 2016. Profil penggunaan obat digambarkan dengan menganalisis penggunaan obat untuk indikasi tertentu. Kesesuaian indikasi penggunaan obat kemoterapi dianalisis berdasarkan indikasi yang telah disetujui FDA dan atau BPOM melalui studi literatur. Hasil menunjukkan bahwa ditemukan 339 kasus pengunaan obat kemoterapi. 217 kasus (64,01%) penggunaan obat kemoterapi sesuai indikasi FDA dan BPOM di RSUP Dr. Sardjito bulan Januari 2016, sedangkan penggunaan diluar indikasi resmi sebanyak kasus 122 (35,9%). Penggunaan obat kemoterapi diluar indikasi resmi sebanyak 107 kasus disertai bukti ilmiah yang kuat dan 15 kasus didukung bukti ilmiah yang lemah. Gambaran bukti ilmiah terhadap penggunaan obat kemoterapi diluar indikasi resmi yang memiliki bukti ilmiah yang lemah adalah ifosfamid untuk liposarcoma, malignancy fibrous solitary tumor dan non-Hodgkin lymphoma; dakarbazin untuk gastrointestinal stromal tumor; karboplatin untuk kanker ginjal; metotreksat untuk mixed connectived tissue disease, myxoid liposarcoma; retinoblastoma dan sindrom metabolik; fluorourasil untuk kanker vulva; sitarabin untuk retinoblastoma dan merkaptopurin untuk histiositosis.
Chemotherapy drugs are widely used for treatment of various disease, especially cancer because they have a systemic effect, but only a small number of indications have been registered in the FDA and BPOM. This study aims to determine the profile and suitability of the indication of the use of chemotherapy drugs class of agents of pencil and antimetabolit in Dr. Sardjito Yogyakarta. This study follows a retrospective descriptive design. Data collection using systematic random sampling technique through medical record data of patient in RSUP Dr. Sardjito who received chemotherapy drugs in January 2016. The profile of drug use is illustrated by analyzing the use of drugs for certain indications. The conformity of the indications for the use of chemotherapy drugs was analyzed based on FDA-approved and or BPOM-approved indications through literature studies. Results showed that 339 cases of chemotherapy drugs use were found. 217 cases (64.01%) use of chemotherapy drugs as indicated by FDA and BPOM, while the use of outside indications was 122 cases (35.9%). The use of chemotherapeutic drugs outside the official indication of 107 cases accompanied by strong scientific evidence and 15 cases supported by weak scientific evidence. The description of scientific evidence on the use of chemotherapy drugs outside official indications that have weak scientific evidence is ifosfamide for liposarcoma, malignancy fibrous solitary tumor and non-Hodgkin's lymphoma; Dakarbazin for gastrointestinal stromal tumors; Carboplatin for kidney cancer; Methotrexate for mixed connectived tissue disease, myxoid liposarcoma; Retinoblastoma and metabolic syndrome; Fluorouracil for vulvar cancer; Cytarabine for retinoblastoma and mercaptopurine for histiocytosis.
Kata Kunci : obat kemoterapi, kesesuaian indikasi, penggunaan obat, RSUP Dr. Sardjito