Wacana Debat Politik: Studi Kasus "Di balik Pilihan Rakyat" Kajian Pragmatik

SEPTIANA, Drs. Ariyanto, M.Hum.

2017 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu mendeskripsikan struktur Wacana Debat Politik: Studi Kasus "Di balik Pilihan Rakyat"(WDPDPR), mendeskripsikan tindak tutur dalam WDPDPR, dan mendeskripsikan strategi sanggahan dalam WDPDPR. Tujuan tersebut diharapkan tercapai dengan pendekatan pragmatik. Data yang dijadikan bahan analisis ini diambil dari Youtube. Metode yang digunakan dalam penyedian data ini adalah metode simak dan catat. Unsur pembentuk struktur wacana debat ini secara utuh terdiri atas empat unsur utama yaitu judul, pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan terdiri atas perkenalan pengisi acara. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia formal dan informal. Jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur direktif dengan tujuan menyarankan, menyuruh, dan mengajak. Tindak tutur ekspresif dengan tujuan mengkritik, menyindir, mengeluh, dan memuji. Tindak tutur representatif dengan tujuan menginformasikan dan tindak tutur komisif dengan tujuan berjanji dan mengusahakan. Strategi sanggahan yang digunakan yaitu menggunakan saran, ungkapan prinsip pribadi, kata �tidak�/padanannya, ungkapan ketidakmampuan, dan penawaran. Tindak tutur yang menonjoldalam strategi sanggahan yaitu tindak tutur perlokusi.

This research has three purposes. The first is to describe the structure of WDPDPR. The second one is to describe speech act of WDPDPR. And the last one is to expose the rebuttal strategy of WDPDPR. Data of this research was taken from Youtube. Structure of WDPDPR consisted of four main parts, title,opening, content, and ending. Language of media WDPDPR consist of formal and informal language. There are four speech acts of WDPDPR. Those speech acts are expressive speech act with the purposes such as to critical, to tease, to compalint, and to compliment. Directive speech act with the purpose to give advice, to suggest, and to command. Representative speech act with the purpose to inform and comisive speech act with the purpose to promise and to attempt. Meanwhile, in rebuttal strategy there are eight speech acts. Those speech acts are uses reason, offer, disability expression, request, suggestion, personal principle, consent, and word �no�/equivalent. In the rebuttal strategy use the perlocution with the purpose to affecting someone.

Kata Kunci : pragmatik, wacana debat politik, WDPDPR, strategi sanggahan / pragmatics, discours of politic debate, WDPDPR, rebuttal strategy