PERBEDAAN NYERI PADA PASIEN STOMATITIS AFTOSA REKUREN (SAR) DENGAN TERAPI DAN TANPA TERAPI KORTIKOSTEROID TOPIKAL (Triamcinolone Acetonide 0,1%) DI RSGM PROF. SOEDOMO FKG UGM YOGYAKARTA

KHOLIFASTIA IMANUSTI, drg. Hendri Susanto,M.Kes., Ph.D; drg. Goeno Subagyo, Sp.O.Path; drg. Sri Budiarti W.,M.S

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) adalah suatu penyakit mukosa oral berupa ulkus yang banyak diderita oleh masyarakat terutama pada wanita. Berbagai faktor merupakan pencetus SAR seperti stres, hormonal atau menstruasi, dan defisiensi nutrisi. Nyeri merupakan gejala yang umum terjadi pada SAR. Salah satu tujuan pengobatan SAR adalah meredakan nyeri akibat peradangan pada SAR. Kortikosteroid topikal merupakan salah satu obat untuk mengurangi peradangan pada SAR sehingga dapat mengurangi nyeri. Nyeri dapat diukur menggunakan metode Visual Analog Scale (VAS). Pada penelitian pretest post test controul group design ini melibatkan 40 pasien wanita yang didiagnosa SAR di RSGM Prof. Soedomo FKG UGM. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, 20 subjek sebagai kelompok kontrol tanpa terapi dan 20 subjek sebagai kelompok perlakuan yang diberi terapi kortikosteroid topikal (Triamcinolone acetonide 0,1%). Data nila rata-rata skor nyeri pasien RAS sebelum dan sesudah terapi kortikosteroid topikal dianalisis dengan Wilcoxon signed-rank test dan dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan uji Mann Whitney. Analisis statistik dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai rerata selisih skor nyeri sebelum dan sesudah terapi dengan kortikosteroid topikal menunjukkan nilai lebih rendah (4,90 ± 1,65) dibandingkan kelompok kontrol (5,05 ± 2,72). Hasil analisis Wilcoxon signed-rank test menunjukkan perbedaaan yang signifikan antara skor nyeri pre dan post pada masing-masing kelompok (p<0.05). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara selisih skor nyeri kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p<0.05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi kortikosteroid topikal (Triamcinolone acetonide 0,1% pada pasien SAR wanita memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan rasa nyeri.

Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is one of the most common oral mucosal disorders that more likely to Indonesian woman. Its aetiology remains unclear. There are many predisposing factors, including stress, nutrient deficiency and many others. This condition is characterized by painful.Treatment is given to patients can reduce the severity and duration of RAS ulcers. Corticosteroid topical (Triamcinolone Acetonide 0,1%) is one of treatment that can reduce the pain and duration of RAS ulcers. Pain perception can be measured using the Visual Analog Scale (VAS). Forty patients are diagnosed with RAS in RSGM Prof. Soedomo FKG UGM participated in this study. Subjects were divided into two groups, 20 patients as control group without treatment and 20 as experimental group with topical corticosteroid treatment. Data of control group and experimental group were analyzed using Wilcoxon signed-rank test. Then, to compared the difference between control group and experimental group were analyzed using MannWhitney test. Statistic analyze with 95% confidence interval. The analyze result showed a mean value from pain score of experimental group (0,24±2,74) is lower than pain score level of control group (1,97±4,97). The mean value from pain score of before and after topical corticosteroid therapy (4,90±1,65) is lower than pain score level of control group (5,05±2,72). The Mann-Whitney test results at the variable value of pain score obtained p<0,05, it means that there is significant difference between experimental group and control group. We can conclude there is effect of topical corticosteroid therapy for RAS to pain score.

Kata Kunci : Kata kunci : Stomatitis aftosa rekuren, nyeri, visual analog scale, Triamcinolone acetonide 0,1%