HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN BERAT BAYI LAHIR DENGAN KEJADIAN KELUHAN PROLAPS UTERI PASCA KELAHIRAN VAGINAL

ELDO TAUFILA P U, Nuring Pangastuti ; Risanto Siswosudarmo

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

LATAR BELAKANG: Prolaps uteri merupakan turunnya uteri menuju introitus vagina. Penekanan dan ketidaknyamanan yang diakibatkan oleh prolaps uteri akan mempengaruhi kualitas hidup bagi penderitanya. Tegerstedt (2004) menemukan terjadinya keluhan prolaps sekitar 8,8% pada primipara dan 9,8% pada multipara. paritas dan berat bayi lahir merupakan faktor risiko terjadinya keluhan prolaps uteri. Peningkatan faktor risiko akan meningkatkan risiko morbiditas pada ibu. TUJUAN: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan berat bayi lahir dengan kejadian keluhan prolaps uteri pasca kelahiran Vaginal. METODE : Desain penelitian cohort prospective. Data diambil dari bulan September 2016 hingga bulan Januari 2017 berjumlah 95 sampel. Penelitian dilakukan di Bidan Praktik Swasta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner POPDI-6 (Pelvic Organ Prolapse Distres Inventory 6) oleh responden dengan satu kali evaluasi yakni pada minggu pertama atau kedua pasca kelahiran vaginal. HASIL:Didapatkan nilai risk ratio 0,90 dengan Confident Interval 0,70-1,32 dan nilai significancy 0,82 pada paritas terhadap kejadian keluhan prolaps uteri. Didapatkan nilai risk ratio 0,78 dengan Confident Interval 0,54-1,12 dan nilai significancy 0,15 pada berat bayi lahir terhadap kejadian keluhan prolaps uteri. KESIMPULAN: multipara tidak menunjukan peningkatan keluhan prolaps uteri dibandingkan nullipara. Berat bayi lahir >3000 gram tidak menunjukan peningkatan keluhan prolaps uteri dibandingkan berat bayi lahir <3000 gram.

BACKGROUND: Uterine prolapse is the descent of the uterus to the vagina introitus. Emphasis and discomfort caused by uterine prolapse affects the quality of life for the sufferer. Tegerstedt (2004) found the complaint prolapse approximately 8.8% and 9.8% in primipara multipara. parity and birth weight is a risk factor for uterine prolapse simptoms. Increased risk factors will increase the risk of maternal morbidity. OBJECTIVE: determine the correlation of parity and birth weight and the incidence of uterine prolapse simptoms after vaginal birth. METHODE : Prospective cohort study. sample taken from the month of September 2016 until the month of January 2017 amounted to 95 samples. The study was conducted in Private Practice Midwife Special Province of Yogyakarta. Sample were collected by means of questionnaires POPDI-6 (Pelvic Organ Prolapse Distress Inventory 6) by the respondent with one evaluation namely the first or second week after vaginal birth. RESULT: Risk ratio 0.90 value obtained by Confident Interval 0.70 to 1.32 and 0.82 significancy value at parity with the incidence of uterine prolapse complaints. Risk ratio 0.78 value obtained by Confident Interval 0.54 to 1.12 and the value significancy 0.15 on birth weight and the incidence of uterine prolapse simptoms. CONCLUSION: multiparas not correlated to increase in simptoms compared nullipara uterine prolapse. Birth weight > 3000 grams showed no increase in uterine prolapse complaints compared birth weight < 3000 grams.

Kata Kunci : Paritas, berat bayi lahir, keluhan prolaps uteri, kelahiran vaginal.