Methicillin-resistant Staphylococcus aureus Susceptibility Test Towards Doxycycline with Diffusion Method

TABITA VIOLENT, Abu Tholib Aman; Hera Nirwati; Titik Nuryastuti

2017 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Semenjak ditemukan pada tahun 1940, antibiotik telah memiliki peran yang besar di dunia kesehatan . Tetapi, penggunaan antibiotik secara berlebihan di klinik menyebabkan suatu kondisi yang disebut resistensi antibotik. Saat ini, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah salah satu pathogen resisten yang tengah menjadi tantangan Permulannya MRSA hanya ditemukan pada pasien rawat inap.Meskipun demikian, dalam beberapa tahun belakang infeksi MRSA dapat ditemukan di komunitas masyarakat. Doksisiklin dianjurkan sebagai salah satu obat untuk melawan MRSA. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa antibiotic sering kali digunakan secara tidak benar di Indoensia. Hal ini tentu menaikkan kekhawatiran akan meningkatnya resistensi terhadap doksisiklin. Uji kepekaan dilakukan dengan metode difusi karena prosedur yang sederhana, mudah dilakukan, dan telah terstandarisasi. Objektif: Objektif penelitian ini adalah unutk mencari proporsi MRSA terhadap doksisiklin. Metode: Observasi laboratorium digunakan sebagai desain penelitian. Sedangkan metode Kirby-Bauer digunakan untuk mengambil data sensitivitas MRSA. Penelitian telah dilakukan di laboratorium mikrobiologi Universitas Gadjah Mada pada Juni 2017. Subjek penelitian merupakan isolat MRSA yang dimiliki laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada dan telah terkonfirmasi membawa gen mecA. Metode triplikasi dilakukan untuk meminimalisir random error dan analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil: Tiga dari 5 isolat MRSA sensitif terhadap doksisklin sedangkan dua dari lima isolate resisten terhadap doksisiklin. Kesimpulan: Enam puluh persen isolate MRSA yang sensitif terhadap doksisiklin menunjukkanbahwa sebagian besar isolat masih sensitif terhdap doksisiklin secara in vitro.

Background: Since found in 1940, antibiotic has gained major role in health field. But the excessive use of antibiotics in clinical practice has led to a condition named bacterial resistance. Nowadays, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) is one of the major challenges among Gram-positive antibiotic resistance pathogen. Traditionally MRSA only noted in hospitalized patients, but the infection can be found in the community settings in recent years. Doxycycline is suggested as one of the alternative drug to treat MRSA infections but there is a concern of MRSA resistance towards doxycycline. In Indonesia, antibiotics is often used unnecessary or inappropriately. The susceptibility test will be conducted using disk diffusion method because it�s simple, practical and has been well-standardized. Objective: Objective for this research is to study the proportion of MRSA isolates susceptible to doxycycline. Method: Observational laboratory design was used in this research. While Kirby-Bauer method was used to obtain the MRSA susceptibility data. All the experiment was done in Universitas Gadjah Mada microbiology lab in June 2017. Subject was MRSA isolates owned by Microbiology laboratory, Universitas Gadjah Mada and confirmed to harbor mecA gene. Triplicate method was used during the experiment to minimize random error and data analysis was done descriptively. Result: Three out of five MRSA isolates were susceptible to doxycycline. The rest of MRSA isolates were resistant to doxycycline. Conclusion: Sixty of isolates that were susceptible to doxycycline indicates that the majority of them retain in vitro sensitivity to this antibiotic.

Kata Kunci : Doxycycline, Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Antibiotic, Susceptibility