MENGUNGKAP FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KAWASAN STRATEGIS PROVINSI (KSP) JAMBUSENGE DALAM KERANGKA KERJA SAMA ANTAR DAERAH DI PROVINSI JAMBI
MUHAMMAD FARROKHAN, Prof.Dr. Agus Pramusinto, MDA.
2017 | Tesis | S2 Administrasi PublikKawasan Strategis Provinsi (KSP) Jambusenge yang merupakan kerja sama daerah berbasis ekonomi belum sesuai dengan yang diharapkan. Kerja sama antar daerah terjalin justru lebih bersifat alamiah dan tanpa campur tangan pemerintah daerah. Sedangkan potensi sumber daya alam dan keuntungan geografis yang dimiliki oleh wilayah KSP Jambusenge belum dimanfaatkan secara optimal untuk percepatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan kawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan faktor-faktor penyebab terjadinya kegagalan kebijakan kerja sama antar daerah Kota Jambi, Muara Bulian, Sengeti dan Sekitarnya dalam kerangka konsep Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Jambi. Sehingga memunculkan pertanyaan penelitian ini, yaitu: bagaimana pelaksanaan kerja sama tersebut dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalannya?untuk menjawab pertanyaan tersebut digunakanlah pendekatan deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan fakta-fakta tentang pelaksanaan dan faktor-faktor penyebab kegagalan kerja sama KSP Jambusenge dengan sejumlah data maupun interprestasi yang rasional. Adapun Faktor Penyebab Kegagalan Kerja sama KSP Jambusenge dapat dilihat dari Isi Kebijakan dan Implementasi Kebijakan. Jika dilihat dari Isi Kebijakan maka dinilai baik karena pertama, Tujuan KSP Jambusenge sesuai dengan Tujuan Umum KAD, Kebijakan Provinsi Jambi, dan Kebijakan Nasional. Kedua, Strategi dan Kebijakan Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi yang menjadikan ketiga wilayah KSP Jambusenge dan sekitarnya sebagai konsep perkotaan besar. Ketiga, Rincian Peranan dan Fungsi kabupaten/kota dalam RTRW Provinsi Jambi tahun 2013-2033 menghendaki adanya kerja sama diantara ketiga wilayah KSP Jambusenge. Sedangkan dari Implementasi Kebijakan KSP Jambusenge belum berhasil dijalankan dengan baik. Hal ini dikarenakan Kebijakan Lokal yang mendukung kerja sama KSP Jambusenge belum diimbangi dengan implementasinya, Pelaksanaan fungsi manajemen KSP Jambusenge masih bersifat alamiah, lintas batas dan kedaruratan, Struktur pelaksanaan kerja sama daerah di dalam KSP Jambusenge berada dalam struktur formal daerah dan diperbantukan, Lingkungan dalam Kebijakan KSP Jambusenge justru menjadi salah satu faktor penghambat pelaksanaan kebijakan KSP Jambusenge. Dengan demikian, Kebijakan KSP Jambusenge belum berhasil dijalankan, meskipun jika dilihat dari isi kebijakannya sudah baik akan tetapi dalam implementasi kebijakannya belum berjalan dengan baik. Rekomendasi yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah memperbaiki pelaksanaan (implementasi) kebijakan KSP Jambusenge untuk mempercepat pertumbuhan kawasan dan berdampak luas bagi kesejahteraan publik di ketiga wilayah maupun provinsi Jambi secara keseluruhan.
The Province Strategic Area of Jambusenge which is an economic-based regional cooperation has not been as expected. The Inter- regions cooperation is more natural and without the intervention of local government. While the potential of natural resources and geographical advantage owned by KSP Jambusenge area has not been utilized optimally for the acceleration of economic growth and regional development. This study is aimed to know the implementation and the failure factors of Inter-regions cooperation policy between Jambi City, Muara Bulian, Sengeti and Surrounding area within the framework of Jambi Provincial Strategic Area (KSP) concept. So that raises the question of this research, how the implementation of the inter-regions cooperation and what factors are causing the failure? To answer the question is used qualitative descriptive approach that describes the facts about the implementation and factors causing failure of KSP Jambusenge cooperation with a number of data and rational interpretation. As for the failure factor of KSP Jambusenge cooperation can be seen from the Policy Content and Policy Implementation. If viewed from the Policy Content then it is considered good because firstly, the objective of KSP Jambusenge is in accordance with the General Goals of KAD, Jambi Provincial Policy, and National Policy. Secondly, the Jambi Province Spatial Planning Strategy and Policy which makes the three areas of KSP Jambusenge and its surroundings as a large urban concept. Third, the details of roles and functions of districts in the Jambi Provincial Spatial Plan of 2013-2033 require cooperation between the three areas of KSP Jambusenge. While the implementation of KSP Jambusenge Policy has not been successfully executed. This is because the Local Policy that supports the cooperation of KSP Jambusenge has not been offset by its implementation. The implementation of KSP Jambusenge management function is still natural, cross-border and emergency. The structure of regional cooperation in KSP Jambusenge is in formal regional structure and seconded, Environment in KSP Jambusenge Policy Became one of the obstacles to the implementation of KSP Jambusenge policy. Thus, the Jambusenge KSP Policy has not been successfully implemented, although judging from the content of the policy is good but in the implementation of the policy has not run well. Recommendations that can be submitted from the results of this study is Improving the implementation (implementation) policy KSP Jambusenge to accelerate the growth of the area and broad impact for public welfare in the three regions and provinces Jambi as a whole.
Kata Kunci : Kerjasama Antar Daerah; Implementasi Kebijakan; Kawasan Strategis Provinsi Jambi