IDENTIFIKASI DAN FILOGENETIK KUMBANG PENGGEREK BATANG CENGKIH DI PULAU AMBON DAN PULAU SERAM
M. P. SETYOLAKSONO, Dr. Suputa, S.P., M.P.; Dr. Ir. Nugroho Susetya Putra, M.Sc.
2017 | Tesis | S2 ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANSalah satu kendala dalam budidaya tanaman cengkih adalah adanya serangan kumbang yang menggerek batang cengkih. Informasi mengenai kumbang penggerek batang cengkih di Pulau Ambon masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan deskripsi dan identifikasi spesies kumbang yang menyerang tanaman cengkih di Pulau Ambon dan Pulau Seram secara morfologis dan molekuler, serta untuk mengetahui kekerabatan masing-masing spesies kumbang yang ditemukan dengan data genetik yang ada Genebank (NCBI) berdasarkan mtCO1. Pengambilan sampel dan survei daerah sebar serangga dilakukan di Pulau Ambon dan beberapa daerah di Pulau Seram, Maluku dengan cara host rearing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel serangga I adalah Coptocercus biguttatus dengan ciri pusat elytron terdapat sepasang corak warna putih dekat suture yang semakin membesar pada pinggir elytron. Basal elytron terdapat corak warna putih kekuningan dekat suture dan semakin membesar pada pinggir elytron. Apikal elytron terdapat spot berwarna putih berbentuk oval. C. biguttatus di Pulau Ambon, Maluku berkerabat dengan C. rubripes dan Phoracantha semipunctata di New Zealand dengan nilai homologi 85%. Sampel serangga II adalah Xenocerus semiluctuosus dengan ciri elytra berwarna hitam dengan seta berwarna putih membentuk suatu corak yang menutup sampai scutellum. Elytra dipenuhi puncture yang merata, melintang dari apikal ke basal elytra sejajar dengan suture seolah membentuk garis lurus. Elytra betina tidak menutup pygidium dengan sempurna. Elytra terdapat seta berwarna putih yang menutup elytra dari median sampai ke basal elytra. Pada disc elytron terdapat bagian yang tidak tertutup seta putih berbentuk elips. Elytra jantan menutup sempurna sampai pygidium. Elytra terdapat seta berwarna putih yang bercorak membentuk huruf T, yang melebar pada median mengecil pada basal elytra. Pygidium betina melebihi elytra, dan terdapat seta berwarna putih yang membentuk sepasang spot, sedangkan pygidium jantan tidak. X. semiluctuosus di Pulau Ambon, Maluku berkerabat dengan Rhaphitropis oxyacanthae di Perancis dengan nilai homologi 84%. Status C. biguttatus merupakan hama penggerek batang cengkih, sedangkan X. semiluctuosus bukan merupakan hama tetapi serangga saprofag. Keberadaan C. biguttatus dan X. semiluctuosus tersebar merata diseluruh area pertanaman cengkih di Pulau Ambon dan disebagian area pertanaman cengkih di Pulau Seram.
One of obstacles in clove culture is beetle which can attack its stem. Information about clove stem borer in Ambon and Ceram Island is still limited. This research aimed to describe and identify beetle species morphologically and molecularly which attack clove in Ambon and Ceram Island. Moreover, it was also to analyze relationship for each beetle species that found in genetic data from genebank (NCBI) based on mtCO1. Data sampling and insect distribution area survey has been done in Ambon and some areas in Ceram Island, Maluku with host rearing method. The research yielded Coptocercus biguttatus as sample I and Xenocerus semiluctuosus as sample II. Coptocercus biguttatus as sample I had a disc elytron with a pair of white pattern close to suture which more increasing on the elytron margin. Elytron basal close to suture had white and yellowish pattern and more increasing on the elytron margin. Elytron apical had a white oval spot. Coptocercus biguttatus of Ambon Island, Maluku had a relationship with C. rubripes and Phoracantha semipunctata in New Zealand with 85% homology. Meanwhile, sample II, Xenocerus semiluctuosus had a black elytra with white setae and they formed kind of pattern that covered scutellum. Elytra filled with prevalent puncture, transvered from elytra apical to basal, and paralleled with suture, as if it formed straight line. Female elytra was not covered pygidium perfectly. Elytra had white setae that cover elytra from median to basal elytra. Disc elytron had an ellipse uncovered white setae. Male elytra was covered perfectly to pygidium. White setae elytra had T pattern and widen at median, yet waned at basal elytra. Female pygidium was over the elytra and had white setae forming spot, while male was not. X. semiluctuosus of Ambon Island, Maluku had a relationship with Rhaphitropis oxyacanthae in France with 84% homology. C. biguttatus status is clove stem borer, while X. semiluctuosus is saphrofage insect. Both species are prevalently spread in whole clove garden area of Ambon and some of Seram Island.
Kata Kunci : Anthribidae, C. biguttatus, Cerambycidae, Maluku, Penggerek Batang Cengkih, X. semiluctuosus.