IMPLEMENTASI STRATEGI INTEGRASI VERTIKAL INDUSTRI PETROKIMIA OLEFIN INDONESIA STUDI KASUS PT. CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk

HELMILUS MOESA, Hargo Utomo, Dr., M.B.A.,

2017 | Tesis | S2 MANAJEMEN (MM) JAKARTA

Industri petrokimia olefin merupakan industri yang menghasilkan bahanbaku plastik, dimana produk akhir plastik sangat dibutuhkan dalamkehidupan sehar-hari di era modern sekarang ini, seperti kantong plastik,plastik kemasan, aqua gelas, aqua botol, dan berbagai macam penggunaanplastik dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia masih net impor untuk bahanbaku plastik, disisi lain Industri petrokimia olefinIndonesia, yangmenghasilkan bahanbaku plastik, juga masih mengimpor hampir semua bahanbakunya (Naphtha), terutama dari Timurtengah dengan biaya angkut yang signifikan. Pada dasarnya produksi Naphtha dari kilang minyak domestik cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri petrokimia olefin domestik,akan tetapi karena Naphtha yang dihasilkan kilang minyak domestik,dikonversikan menjadi bahan bakar minyak, maka industri petrokimia olefin domestik, harus mengimpor bahan baku Naphtha terutama dari Timur tengah, karena belum terintegrasinya industri petrokimia olefin dengan kilang minyak dalam negeri. Tesis ini membahas manfaat implementasi integrasi vertikal industri petrokimia olefin dengan kilang minya, yang hasilnya adalah (1) nilai tambah sebesar Rp 6.1 Trilliun per tahun, (2) produk yang dapat disinergikan Naphtha, LPG, Pygas, Hydrogen dan Pyrolysis fuel oil, dengan membentuk perusahaan patungan baru (joint venture). Diharapkan dengan pembentukanperusahaan kilang minyak baru ini dapat meningkatkan daya saing industripetrokimia olefin dan kilang minyak domestik, karena secara rantai proses,memungkinkan untuk bersinergi bersama-sama, memaksimalkan nilaitambah, megurangi biaya operasional, mengurangi biaya investasi, sekaligusdapat memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dan produk-produk petrokimia dalam negri, yang pada saat ini Indonesia masih net imporsertapenciptaan lapangan kerja yang signifikan didalam negri.

Olefin petrochemical industry, is the industry which produced theproducts, as a raw materials for plastics industry, which is basicallyneeded on daily life of human being, in current modern era, such asshopping bags, aqua glass, aqua bottle and all plastic application in daily life. Indonesia still net imports for plastics raw material, meanwhile olefin petrochemical industry which produce raw material for plastics, also still import raw materials (Naphtha) mainly from Middle east, which require significant in transportation cost. Naphtha produced by domestic refinery basically enough to fulfill raw materials requirement for domestic olefin petrochemical industry, but current domestic Naphtha to be converted into gasoline, due to Indonesia still net import in Gasoline, as a result domestic olefin petrochemical industry has to import Naphtha, mainly from Middle east, cuased by not inetgrated yet with refinery. This tesis study about benefit implementation vertical integration between olefin petrochemical industry and refinery which result as follows (1) value added as an amount Rp 6.1 Trilliun per year, (2) the products than can be synergized are Naphtha, LPG, Hydrogen, Pyrolysis gasoline and Hydrogen, by establishment new joint venture company, It is expected by establishment new joint venture company would improve competitiveness both Indonesian olefin petrochemical industry and refinery, because as a process chai, enable both company to do synergy, to maximize value added, to reduce operasional cost, to reduce investment cost and at the sametime could fulfill domestic fuel and petrochemical product demand, which is actually Indonesia still net import and create significant job opportunity for Indonesian people domestically.

Kata Kunci : petrokimia olefin, kilang minyak, implementasi, nilai tambah, integrasi vertikal, net import, sinergi, penghematan biaya, efek berganda, efektif, efisien, berkesinambungan, Olefin petrochemical, Refinery, implementation, strategy, value added, vertical in