Laporkan Masalah

SKRINING PREDIABETES DENGAN SKORING ADA (American Diabetes Association) DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PRIMER DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Pengembangan dan Validasi Sistem Skoring)

YALTAFIT ABROR JEEM, Prof.Dr.Hari Kusnanto J.SU., Dr.PH , Dr.M.Robikhul I,MKes,SP.PD-KEMD

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik

Latar Belakang : Beberapa penelitian menunjukkan adanya kecenderungan peningkataan angka insidensi prediabetes dari waktu ke waktu. Skrining sangat diperlukan pada kasus kasus penyakit asimptomatik seperti prediabetes. Prediabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang harus dideteksi dan diintervensi lebih awal di fasilitas kesehatan tingkat primer. Penelitian terkait skrining prediabetetes di Indonesia belum banyak dilakukan. Beberapa metode skrining prediabetes yang mampu dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat primer yaitu metode skoring ADA. Namun belum ada data yang menggambarkan validitas dan aplikabilitas metode skoring ADA dalam menskrining pasien prediabetes di Indonesia. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran skrining prediabetes dan mengetahui aplikabilitas metode skoring ADA di fasilitas kesehatan tingkat primer DIY. Metode Penelitian: penelitian uji diagnostik sistem skoring kuesioner ADA dibandingkan dengan TTGO (tes toleransi glukosa oral) sebagai baku emasnya. Subjek penelitian adalah pasien di wilayah kerja Puskemas di DIY. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan pemeriksaan. Hasil penelitian: Subjek penelitian sebanyak 279 responden dengan sebaran 227 responden laki-laki (81,4%) dan 52 pasien perempuan (18,6%). Rerata usia subjek penelitian adalah 50,4 tahun (SD 12,81). Prevalensi prediabetes sebesar 11,1 % pada populasi penelitian. Sensitivitas dan Spesifisitas metode skoring ADA adalah 61% dan 71 %. Hal ini mungkin dipengaruhi perbedaan standar IMT sebagai salah satu item skoring.Simpulan : Prevalensi Prediabetes sebesar 11,1 % pada populasi penelitian. Sensitivitas dan Spesifisitas metode skoring ADA adalah 61% dan 71 %. Metode skoring ADA belum dapat digunakan di fasilitas kesehatan tingkat primer.

Background: Several studies have shown the increasing of prediabetes incidence from the time being. Screening was necessary in asymptomatic disease such as prediabetes. Prediabetes was one of the health issues which must be detected and intervened earlier in primary health care. Research about prediabetes screening in Indonesia was still limited. Some of the prediabetes screening methods that can be performed at primary health care were American Diabetes Association (ADA) scoring for prediabates. However, there was no data that describes the validity and applicability of the ADA scoring on prediabetes patients in Indonesia. Objective: To discover the description of prediabetes screening and to find out the applicability of the ADA scoring method in Yogyakarta primary health care. Methods: The diagnostic test by scoring system of the ADA questionnaire was compared with OGTT (oral glucose tolerance test) as the gold standard. The subjects were patients of primary health care in Yogyakarta who fulfill the inclusion and exclusion criteria. Results: The subjects were 279 respondents with 227 female (81.4%) and 52 male patients (18.6%). The mean age of the study subjects was 50.4 years (SD 12.81). The sensitivity and specificity of the scoring method of ADA was 61% and 71%. This could be influenced by the difference in IMT standard as one of the scoring items. Conclusions: Prediabetes prevalence was 11.1% in the study population. The sensitivity and specificity of the scoring method of ADA is 61% and 71%. The scoring method of ADA could not be used in primary health care.

Kata Kunci : Prediabetes, Skrining, Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer

  1. S2-2017-390290-abstract.pdf  
  2. S2-2017-390290-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-390290-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-390290-title.pdf