PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK PELEKATAN BRAKET LOGAM DENGAN TIGA JENIS ADHESIF ORTODONTI PADA GIGI DENGAN TUMPATAN RESIN KOMPOSIT DAN SEMEN IONOMER KACA (Penelitian In Vitro)

HUSNA HAMIDA, drg. JCP Heryumani,MS.,Sp.Ort(K); drg. Cendrawasih AF,M.Kes.,Sp.Ort(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP ORTODONSIA

Pelekatan braket pada permukaan tumpatan seperti resin komposit (RK) dan semen ionomer kaca konvensional (SIK) dapat menjadi prosedur klinis yang menantang bagi ortodontis. Pelekatan braket yang baik tidak lepas dari kemampuan bahan adhesif untuk dapat menahan berbagai gaya ortodonti maupun beban mastikasi yang diberikan kepada braket selama perawatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik braket logam pada gigi dengan tumpatan RK dan SIK secara in vitro menggunakan tiga jenis adhesif ortodonti. Permukaan bukal 30 gigi premolar dipreparasi membentuk kavitas berukuran 3,5x3,5x1,5 mm, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 15 gigi ditumpat dengan RK (grup A) dan 15 gigi ditumpat dengan SIK (Grup B). Sampel direndam dengan saliva buatan didalam inkubator bersuhu 37,5°C selama 14 hari. Setiap grup dibagi lagi menjadi 3 grup yang terdiri dari 5 gigi, kemudian dilekatkan braket dengan 3 jenis adhesif ortodonti yang berbeda, yaitu RK light cured, ionomer kaca modifikasi resin (IKMR) light cured, dan SIK menjadi 6 grup berpasangan, yaitu Grup A1 (RK-RK), A2 (RK-IKMR), A3 (RK-SIK), B1 (SIK-RK), B2 (SIK-IKMR), dan B3 (SIK-SIK). Seluruh sampel direndam kembali dengan saliva buatan selama 24 jam. Uji kekuatan tarik dilakukan dengan Universal Testing Machine. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan ANAVA dua jalur dan tes post hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan bermakna nilai kekuatan tarik antar grup. Pada grup A, rerata kekuatan tarik grup A1 (8,42±0,63MPa) lebih tinggi dibanding grup A2 (6.57± 0,21 MPa) dan grup A3 (2,09±0,09MPa), sedangkan pada grup B, grup B2 (5,21±0,42MPa) memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan grup B1 (2,886±0,10) dan grup B3 (1,7320±0,07981 MPa). Rerata kekuatan tarik braket logam pada tumpatan RK (5,69±0,084 MPa) lebih besar dibandingkan pada tumpatan SIK (3,27±0,084 MPa). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan bermakna kekuatan tarik braket antar jenis adhesif dan antar jenis tumpatan serta adanya interaksi antara jenis adhesif dan jenis tumpatan.

Bonding an orthodontic bracket to an existing restoration such as composite resin (CR) and conventional glass ionomer cement (GIC) can be challenging clinical procedure for orthodontis. The bracket attachment can not be separated from orthodontic adhesives ability to withstand various orthodontic and masticatory force given to bracket. This in vitro study was designed to compare the tensile bond strenght of metal braket bonded to composite and glass ionomer restoration using three kind of adhesive orthodontic. Buccal surface of thirty premolar was prepared to form a 3,5x3,5x1,5 mm cavity, then divided into 2 groups, 15 teeth filled with CR (group A) and 15 teeth filled with GIC (Group B). All samples then were soaked with artificial saliva in 37,5°C of incubator for 14 days. Each group divided into 3 groups consisting of 5 teeth which bonded with 3 different adhesives, composite light cure (CR), resin modified glass ionomer (RMGI) light cure, and conventional glass ionomer (GIC) became 6 pair of groups, ie group A1 (CR-CR), A2 (CR-RMGI), A3 (CR-GIC), B1 (GIC-CR), B2 (GIC-RMGI), and B3 (GIC-GIC). Samples were soaked again for 24 hours. The tensile strength test is carried out with the Universal Testing Machine. The data obtained were statistically processed with two-way ANOVA and post-hoc LSD test. The results showed that there was a significant difference of bracket tensile bond strength between groups. In group A, the tensile bond strength of group A1 (8,42± 0,63MPa) was higher than group A2 (6.57± 0,21 MPa) and group A3 (2,09±0,09MPa). Meanwhile, in group B the tensile bond strength of group B2 (5,21±0,42MPa) was the highest comparing with group B1 (2,88±0,10) and B3 (1,73±0,079 MPa). The conclusion of this study is there was a significant differences of tensile bond strength between three orthodontic adhesives and both restorations, also there was an interaction between adhesives and restoration.

Kata Kunci : kekuatan tarik braket, jenis adhesif, tumpatan resin komposit, tumpatan semen ionomer kaca konvensional