Laporkan Masalah

Pengaruh Pemekaran Kabupaten Terhadap Perkembangan Wilayah di Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku 2008

ARIS SOLISSA, Ir. Ahmad Sarwadi, M.Eng.,Ph.D;. Ir. Leksono Probo Subanu, MURP., Ph.d

2017 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Pemekaran wilayah merupakan sebuah pembentukan daerah baru, baik berbentuk provinsi, kabupaten maupun kota. Pembentukan daerah baru ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah. Pembentukan daerah baru pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui pelayanan yang lebih baik, kehidupan demokratis yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, keamanan dan tatanan kehidupan yang semakin bagus serta hubungan selaras antar daerah. Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Maluku. Dimana Kabupaten Buru Selatan yang beribukota di Namrole. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 Tentang Pemekaran Kabupaten Buru Selatan sebagai daerah otonomi baru yang memisahkan diri dari Kabupaten Buru. Peneltian ini berjudul Pengaruh Pemekaran Kabupaten Terhadap Perkembangan Wilayah di Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku 2008. Adapun sasaran dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengindentifikasi perkembangan wilayah di Kabupaten Buru Selatan sebelum dan sesudah pemekaran wilayah, dan (2) untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi perkembangan wilayah di Kabupaten Buru Selatan sebelum dan sesudah pemekaran wilayah. Penelitian ini menggunakan gabungan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan jalan menganalisis data-data yang diperoleh melalui buku-buku, website, dokumen-dokumen penelitian atau kajian literatur, sedangkan analisis kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perkembangan wilayah di Kabupaten Buru Selatan sebelum dan sesudah pemekaran wilayah dengan sasaran meneliti dan mengidentifikasi aspek fisik, aspek sosial dan aspek ekonomi sebagai fungsi layanan publik. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah pemekaran wilayah tingkat kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Buru Selatan dari hasil analisis aspek fisik, aspek sosial dan aspek ekonomi mengalami peningkatan yang sangat baik bila dibandingkan dengan kondisi sebelum pemekaran wilayah. Faktor dominan yang mempengaruhi perkembangan di Kabupaten Buru Selatan dibedakan menjadi faktor-faktor internal yaitu kegiatan perekonomian, sosial kependudukan, jaringan transportasi, fasilitas dan utilitas kota dan kebijaksanaan pemerintah daerah, sedangkan faktor eksternal yaitu pengaruh interaksi yang tinggi dan hubungan yang luas antara Kabupaten Buru Selatan dengan kota-kota di sekitarnya.

Extraction region a creation of a new area, well shaped province, county or city. The formation of new areas is regulated in law number 32 year 2004 about local governance. The formation of new area basically aims to improve the welfare of society, through better service, democratic life which is increasingly growing, faster economic growth, security and order of life increasingly good relation ships aligned between region. Regency south buru is one of the regencies in the Province of Maluku. Where is the district capital in south buru regency. The county was formed on the basis of the law 32 year 2008 about expansion south buru regency as a new autonomous region that broke away from the regency buru. Research is titled The Influence of Extraction On The Development of County Region South Buru Regency Of Maluku Province 2008. As for the objectives of this study are: (1) to identify the development areas in South Buru Regency before and after blossoming, and (2) to measure the factors that affect the condition of the development of regions in the county South rush before and after blossoming. This research uses a mix of quantitative and qualitative research methods, further analyzed using descriptive quantitative and qualitative. Quantitative analysis is carried out by way of analyzing the data obtained through books, website, documents, research or study of the literature, while the qualitative analysis comprises three strands of activites that occur simultaneously namely, the reduction of the data, the presentation of the data and the with drawal of the conclusion. The purpose of this research is to know the development of the region in South Buru Regency before and after blossoming with the goal of researching and identifying the physical aspect, the aspect of social and economic aspects as a function of the public service. Based on the results of this study showed that after the blossoming rate of community welfare in South Buru Regency from the results of the analysis of the physical aspects, aspects of social and economic aspects are having a very good improvement compared with conditions before blossoming. Dominant factors affecting developments in South Buru Regency differentiated in to internal factors namely the activities of social economy, population, transportation, facilities and utilities of the city and the discretion of the local government, while external factors high interaction and influence the relationship between District South Buru with surrounding cities.

Kata Kunci : Daerah, Otonomi, Pemekaran, Pemerintahan, Perkembangan/Region, Autonomy, Expansion, Government, Developmen.

  1. S2-2017-357297-abstract.pdf  
  2. S2-2017-357297-bibliography.pdf  
  3. S2-2017-357297-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2017-357297-title.pdf