Laporkan Masalah

SELEKSI HABITAT OLEH BAJING TERBANG MERAH RAKSASA (Petaurista petaurista Pallas, 1766) DI HUTAN KEMUNING KABUPATEN TEMANGGUNG

EDWAR FIRDAUS, Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc.;Dr. Rer. Silv. M. Ali Imron, S.Hut., M.Sc.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Kehadiran bajing terbang merah raksasa dalam skala geografis dipengaruhi oleh komposisi vegetasi hutan hujan tropis dengan densitas liana rendah dan konfigurasi ketinggian kanopi dengan pohon-pohon emergent, sedangkan pada skala home range kehadiran bajing terbang merah raksasa dipengaruhi oleh tingkat kerapatan kanopi dan intensitas gangguan habitat yang rendah. Belum ada penelitian faktor habitat yang mempengaruhi kehadiran bajing terbang merah raksasa pada skala micro site.Salah satu lokasi habitat alami bajing terbang merah raksasa di wilayah Asia Tenggara adalah fragmen hutan alam Kemuning di Kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seleksi habitat dan faktor-faktor habitat yang menentukan kehadiran bajing terbang merah raksasa pada skalamicro site di hutan Kemuning. Penelitian menggunakan desain I Sampling Protocol A (Manly, dkk., 2002). Variabel habitat yang diukur adalah tinggi pohon, TBC, tutupan tajuk, LBDS, kepadatan pohon, jumlah jenis pohon, jarak dari tepi hutan, jarak dari pemukiman, jarak dari jalan, jarak dari sungai, slope dan elevasi. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik, likelihood ratio test dan Akaikes Information Criterion (AIC) dengan prosedur backward elimination. Bajing terbang merah raksasa memanfaatkan habitat secara selektif pada skala micro site (perbedaan deviasi 32,52 dengan 12 df, chi-square test (p = 0,001). Karakteristik habitat bajing terbang merah raksasa di hutan Kemuning adalah hutan hujan tropis dataran rendah sekunder dengan tutupan kanopi rapat, tinggi bebas cabang tinggi, pohon berdiameter besar dengan kerapatan jarang dengan tingkat gangguan habitat yang rendah. Faktor-faktor habitat yang memengaruhi peluang pemilihan sumber daya oleh bajing terbang merah raksasa di hutan Kemuning adalah tinggi pohon (beta = -0,44), tinggi bebas cabang (beta = 0,6), tutupan tajuk (beta = 0,07), kepadatan pohon (beta = -0,18), LBDS (beta= 0,84), jarak dari tepi (beta= 0,01), jarak dari pemukiman (beta= 0,05) dan jarak dari sungai (Beta= 0,11).

The presence ofGiant Red Flying Squirrel (Petauristapetaurista Pallas, 1766) in a geographic scale was influenced by the composition of tropical rain forest vegetation with low liana density and canopy height configuration with emergent trees, while at the home range scale the presence of Red Giant Flying Squirrel was influenced by canopy density levels and low intensity of habitat disturbance. There has never been a research of habitat factors that affect the presence of red giant flying squirrel at the microsite level. One of the natural habitat location of Red Giant Flying Squirrel in Southeast Asia is the fragment of Kemuning natural forest in Temanggung Regency, Central Java. The purpose of this study was to determine habitat selection and habitat factors that determine the presence of Red Giant Flying Squirrel at the micro site level in Kemuning forest. The research used design I Sampling Protocol A (Manly, et al., 2002). Habitat variables measured were tree height, clear bole, canopy cover, basalt area, tree density, number of tree species, distance from forest edge, distance from settlement, distance from road, distance from river, slope and elevation. Data analysis used were logistic regression, likelihood ratio test and Akaike's Information Criterion (AIC) with backward elimination procedure. The Red Giant Flying Squirrel exploited habitat selectively at the micro site level(deviation difference was 32.52 with 12 df, chi-square test (p = 0.001). Habitat characteristics of Red Giant Flying Squirrel in Kemuning forest are secondary lowland tropical rainforests with high density of canopy cover, high clear bole, large diameter of trees with sparse densities with low levels of habitat disturbance.The habitat factors affecting the chance of the resources selection by giant red flying squirrels in the Kemuning forest are tree height (beta= -0.44), clear bole (beta = 0.6), crown cover (beta= 0.07) , Density of trees (beta= -0.18), basalt area (beta = 0.84), distance from edge (beta= 0.01), distance from settlement (beta= 0,05) and distance from river (beta = 0 , 11).

Kata Kunci : Bajing terbang merah raksasa, seleksi habitat, Kemuning