EVALUASI DAMPAK PROGRAM BANTUAN SISWA MISKIN TERHADAP PELUANG SISWA UNTUK PUTUS SEKOLAH
ARIF ANINDITA, Gumilang Aryo Sahadewo, S.E., M.A., Ph.D.
2017 | Skripsi | S1 ILMU EKONOMIPemerintah Indonesia mengeluarkan program Bantuan Siswa Miskin pada 2008 untuk membantu siswa miskin untuk dapat bersekolah. Setelah 9 tahun pelaksanaan program, diperlukan evaluasi terhadap program BSM. Dengan menggunakan data Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia gelombang 4 dan 5 untuk data individu dan rumah tangga, penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh bantuan siswa miskin pada peluang siswa untuk putus sekolah dan penggunaan BSM untuk membiayai pendidikan. Penelitian ini menggunakan analisis probit menggunakan variabel instrumen dengan kriteria penerima BSM sebagai variabel instrumen. Penelitian ini menemukan bahwa BSM menurunkan peluang siswa untuk putus sekolah. Efek tersebut semakin meningkat untuk setiap tingkatan sekolah yang lebih tinggi dan bervariasi untuk kelompok pria dan wanita, pedesaan dan perkotaan, dan provinsi. Penelitian ini juga mengonfirmasi bahwa penerima BSM menggunakan uangnya untuk meningkatkan pengeluaran pendidikan, walaupun pengeluaran ini tidak setinggi bila dibandingkan dengan peningkatan pengeluaran bukan makanan.
Indonesian government launched Bantuan Siswa Miskin Program in 2008 to help poor students for attending school. After 9 years of programs implementation, there should be an evaluation for BSM. Using Indonesia Family Life Survey data wave 4 and 5 for individual and household data, this study measures the effect of BSM to students probability to dropout form school and use of BSM to fund education expenditure. This study uses instrumental variable probit estimation with BSM eligibility criteria as instruments. This study finds that BSM program decrease students dropout probability. The effect is greater for higher degree of schooling and varied for rural and urban, man and woman, and province level. This study also confirms that BSM recipients use their money to increase education expenditures, although this increase is lower compare to the increase of non-food expenditures.
Kata Kunci : Bantuan Siswa Miskin, bantuan tunai bersyarat, siswa putus sekolah, siswa miskin, keluarga miskin