Pengembangan Indikator dan Kriteria Transportasi Berkelanjutan dan Implementasinya di Perkotaan Yogyakarta
ANNISSA R, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D.
2017 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik TransportasiPembangunan transportasi terutama di perkotaan memberikan kemudahan mobilitas bagi manusia, tetapi di sisi lain aktivitas transportasi yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak negatif, antara lain kemacetan lalulintas perkotaan, konsumsi energi yang berlebihan, kualitas lingkungan kota menurun, dan kesehatan masyarakat menurun. Sistem transportasi perkotaan yang baik adalah sistem transportasi yang memperhatikan keseimbangan tiga aspek yaitu sosial, ekonomi, dan, lingkungan atau sering dikenal dengan transportasi perkotaan berkelanjutan. Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan analisis keberlanjutan sistem transportasi perkotaan Yogyakarta berdasarkan indikator-indikator dan kriteria-kriteria transportasi perkotaan berkelanjutan yang dikembangkan dalam penelitian ini serta menentukan alternatif strategi sebagai upaya menuju transportasi perkotaan Yogyakarta yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kombinasi kualitatif dan kuantitatif (mixed methods research). Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengembangkan indikator-indikator dan kriteria-kriteria transportasi perkotaan berkelanjutan menggunakan pendekatan eksploratif literatur terkait indikator dan kriteria transportasi berkelanjutan. Kedua, analisis kondisi eksisting sistem transportasi perkotaan melalui review kebijakan dan analisis data kuantitatif maupun data kualitatif. Ketiga, analisis strategi dengan menggunakan analisis kualitatif SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil penelitian ini menghasilkan serangkaian indikator dan kriteria transportasi perkotaan berkelanjutan yang terdiri dari 17 key performance indicator (KPI). Dari hasil pengukuran dan penilaian indikator transportasi berkelanjutan di perkotaan Yogyakarta, diperoleh nilai capaian kinerja sebesar 43,4% untuk kriteria dalam negeri dan 43% untuk kriteria luar negeri. Dari kedua nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa transportasi perkotaan Yogyakarta saat ini nilai realisasi kinerjanya berada di bawah 50%, yang berarti masuk dalam kategori tidak berkelanjutan. Penelitian ini juga menghasilkan alternatif strategi menuju sistem transportasi perkotaan Yogyakarta yang berkelanjutan yang diperoleh melalui analisis kualitatif SWOT.
Urban transportation development eases the public mobility. In the other hand, poorly managed transportation activities give negative impacts, i.e. urban traffic jam, excessive energy consumption, urban environmental condition degradation, and public health deficiency. A Good urban transportation system is a transportation system which concerning to following three aspects of social, economic, and environment, also well known as sustainable urban transportation. With regards to above background, author intend to analysis the sustainability of Yogyakarta urban transportation based on sustainable urban transportation indicators and criteria which developed in this research and determine alternate strategy in order to be able to implement the sustainable urban transportation in Yogyakarta. The research uses the qualitative and quantitative combination approach (mixed methods research). The first approach of the research is developing sustainable urban transportation indicators and criteria by exploratory approach of literature related to sustainable transportation indicator and criteria. Second, approach is by analyzing existing urban transportation system condition through policy review and both quantitative and qualitative data analysis. The third is by strategy analysis using SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) qualitative analysis. This research results some sustainable urban transportation indicators and criteria which consist of 17 key performance indicators (KPI). The results of sustainable urban transportation indicators performance measurement in Yogyakarta are 43,4% for Indonesia criteria and 43% for international criteria. Both value take a place below 50% which is indicate that urban transportation in Yogyakarta is not sustainable. The research also recommends some alternative strategies to implementing the sustainable urban transportation system in Yogyakarta from qualitative SWOT analysis.
Kata Kunci : indikator, strategi, transportasi berkelanjutan, transportasi perkotaan, analisis SWOT, penelitian kualitatif dan kuantitatif