Laporkan Masalah

DAYA DUKUNG JALUR PENDAKIAN SAPUANGIN DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

SHINTA, Dr.Ir. Lies Rahayu Wijayanti Faida, M.P.;Prof.Dr.Ir. Chafid Fandeli, M.S.

2017 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Taman Nasional Gunung Merapi memiliki dua jalur pendakian yaitu jalur selo dan jalur sapuangin, Jalur Sapuangin merupakan jalur baru yang dianggap layak secara teknis berdasarkan kajian dan revisi zonasi TNGM pada tahun 2015, rekomendasi BPPTKG dan TIM SAR Klaten. Pengembangan dan Pengelolaan wisata minat khusus di jalur Pendakian Sapuangin harus memperhitungkan daya dukung agar menjamin kelestarian ekosistem jalur pendakian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi wisata di jalur pendakian Gunung Merapi via Sapuangin, menghitung daya dukung jalur pendakian pendakian Gunung Merapi via Sapuangin dan mengkaji kondisi jalur pendakian Sapuangin berdasarkan Draft SNI Jalur Pendakian di Kawasan Konservasi. Penelitian ini dilakukan di jalur pendakian Sapuangin. Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi wisata dengan metode survei. Analisis daya dukung menggunakan rumus cifuentes yang dimodifikasi terdiri dari daya dukung fisik, daya dukung riil dan daya dukung efektif. Analisis kondisi jalur pendakian menggunakan metode analisis gap dengan mengkaji kondisi aktual jalur pendakian Sapuangin dengan draf SNI jalur pendakian di kawasan konservasi. Hasil penelitian berdasarkan kondisi di lapangan yaitu ; potensi wisata di jalur pendakian Sapuangin terdiri atraksi berupa pengunungan, flora, fauna dan lanskap. Hasil perhitungan daya dukung di Jalur pendakian Sapuangin yaitu ; Daya dukung fisik jalur pendakain sebesar 3061 orang/hari, daya dukung rill jalur pendakian 65 orang/hari, daya dukung efektif jalur pendakian 30 orang/hari sedangkan untuk daya dukung fisik area camp di jalur pendakian (89 orang/hari), di Pasar Bubrah sebesar (210 orang/hari) dan Daya Dukung Rill di jalur (27 orang/hari), di Pasar Bubrah (164 orang/hari). Hasil analisis kajian kondisi jalur pendakain Sapuangin belum sepenuhnya dalam kondisi ideal. Untuk mengembangkan dan mewujudkan pengelolaan aktivitas pendakian Gunung Merapi via jalur Sapuangin secara optimal dan efisien serta memiliki dampak yang minimal terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan beberapa upaya seperti ; Pengelolaan Fasilitas, Pengaturan wisatawan, Peningkatan Pelayanan Terhadap Wisatawan, Pencegahan Kerusakan Jalur Pendakian

Mount Merapi National Park (MMNP) has two hiking track namely Selo track and Sapuangin track. Sapuangin track is a new track which is technically feasible according to review and zone revision by TNGM in 2015, BPPTKG and SAR team recommendation. Special interest tourism development and management in Sapuangin hiking track should be considerimg carrying cappacity to ensure ecosystem sustainability of hiking track. The purpose of this study are: identify tourism potency in Sapuangin track, calculate carrying cappacity of Sapuangin hiking track, and review the condition of sapuangin hiking track based on SNI draft of hiking track in concervation area. This study conduct in Sapuangin hiking track. Analysis for indentify the tourism potency using survey method. Carrying cappacity analized using modification Cifuentes formula consist of physical carrying cappacity, real carrying cappacity and effective carrying cappacity. Analysis of Sapuangin hiking track condition using SNI draft of hiking track in concervation area. The result of this study according to field condition are; tourism potency in Sapuangin hiking track consist of attractions in the form of mountains, flora, fauna and ladscape. The result of calculating carrying cappacity in Sapuangin hiking track are: physical carrying cappacityamount 3061 person/day, real carrying cappacity amount 65 person/day, effective carrying cappacity 30 person/day, while physical carrying cappacity camp area in hiking track amount 89 person/day, pasar bubrah amount 210 person/day and real carrying cappacity in hiking track amount 27 person/day, pasar bubrah 164 person/day. Analysis of Sapuangin hiking track conditoin show that the track condition not yet fully in ideal condition. To develop and realize hiking activity management of Mount Merpai via Sapuangin track optimally and efficiently and have minimum impact on the enviroment, it is necessary to make several efforts such as ; facility management, tourist arrangement, service improvement to tourist, prevent hiking track from damage.

Kata Kunci : Jalur Pendakian Sapuangin. Wisata Minat Khusus, Daya Dukung, Analisis Gap, Taman Nasional Gunung Merapi.;Sapuangin Hiking Track, Special Interest Tourism, Carring capacity, Gap Analysis, Mount Merapi National Park