KORELASI KADAR IMUNOGLOBULIN M (IgM) SPESIFIK RUBELLA DENGAN HASIL PEMERIKSAAN BRAINSTEM EVOKED RESPONSE AUDIOMETRY PADA PASIEN CONGENITAL RUBELLA SYNDROME

DANU YUDISTIRA, Dr.dr. Bambang Udji Djoko Rianto, SpTHT-KL, MKes.; dr. Ashadi Prasetyo, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L

2017 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT THT

Latar Belakang: Congenital Rubella Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus rubella atau campak Jerman. Gejala klinis infeksi rubella tidak khas dan penegakkan diagnosis dengan gejala klinis tidak akurat. Pemeriksaan penunjang untuk mengetahui kadar antibody (IgG dan IgM) terhadap rubela memegang peran penting dalam penegakkan diagnosis rubella. Salah satu manifestasi klinis CRS adalah kurang pendengaran. Pemeriksaan penunjang yang cukup baik untuk mengetahui adanya gangguan jaras pendengaran adalah Brainstem Evoked Response Auditory (BERA). Tujuan Penelitian: Mengetahui adakah korelasi antara kadar Imunoglobulin M (IgM) dengan nilai ambang pendengaran pada pasien Sindrom Rubella Kongenital di rumah sakit DR. Sardjito Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional study mengenai korelasi kadar imunoglobulin M pada pasien Sindrom Rubella Kongenital dengan hasil pemeriksaan BERA pada pasien Sindrom Rubella Kongenital. Kriteria inklusi, Pasien anak dengan diagnosis Sindrom Rubella Kongenital. Berumur kurang dari 24 bulan. Terdapat gangguan pendengaran yang telah dilakukan pemeriksaan BERA. Telah dilakukan pemeriksaan Imunoglobulin spesifik rubella. Kriteria eksklusi adalah semua pasien dengan diagnosis Sindrom Rubella Kongenital (P.35.0) dengan data rekam medis yang tidak lengkap. Hasil : Sampel penelitian sebanyak 47 pasien dengan IgM Positif, dilakukan pemeriksaan Imunoglobulin M dan BERA dan didapatkan hasil adanya korelasi antara kadar imunoglobulin M dengan hasil BERA dengan nilai p : 0,001 dengan koefisien korelasi 0,606. Kesimpulan :Terdapat hubungan korelasi positif antara kadar imunoglobulin M (IgM) spesifik rubella dengan hasil pemeriksaan BERA, semakin tinggi kadar imunoglobulin M (IgM) spesifik rubella, semakin besar terjadinya gangguan pendengaran yang terlihat dari hasil BERA.

Background: Congenital Rubella Syndrome is a disease caused by infection with rubella or German measles virus. The clinical symptoms are not typical rubella infection and diagnosis with clinical symptoms is inaccurate. Investigations to determine levels of antibody (IgG and IgM) against rubella play an important role in the diagnosis of rubella. One of the clinical manifestations of CRS is hearing loss. Investigations are good enough to detect hearing loss is Brainstem Auditory Evoked Response (BERA). The aim of this study is analyze the correlation levels of immunoglobulin M (IgM)with threshold hearing on Congenital Rubella Syndrome patients in the DR. Sardjito Hospital. Method : Study is a cross sectional study on the correlation of the levels of immunoglobulin M in patients with Congenital Rubella Syndrome BERA examination results in patients with Congenital Rubella Syndrome. Inclusion criteria are children diagnosed with congenital rubella syndrome. Subject is less than 24 month of age. Hearing impairment by BERA analysis. Serology tested for rubella specific immunoglobulin. Exclusion criteria is subjects with incomplete medical records. Results : The samples were 47 patients with IgM Positive, Imunoglobulin M and BERA were examined and the result of correlation between immunoglobulin M and BERA result with p value 0,001 with correlation coefficient 0,606. Conclusion : There is a positive correlation between specific rubella immunoglobulin M (IgM) level and BERA test results, the higher the specific rubella immunoglobulin M (IgM) level, the greater the hearing loss.

Kata Kunci : Congenital Rubella Syndrom, Imunoglobulin M, Brainstem Evoked Response Auditory, BERA, Congenital Rubella Syndrom, Imunoglobulin M, Brainstem Evoked Response Auditory