Laporkan Masalah

SELF-NANO EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SNEDDS) ISOLAT ANDROGRAFOLID : ASPEK FORMULASI, KETERSEDIAAN HAYATI DAN FARMAKOLOGI

YANDI SYUKRI, Prof. Dr. Agung Endro Nugroho, M.Si, Apt; Dr.rer.nat. Ronny Martien, M.Si; Dr. Endang Lukitaningsih, M.Si, Apt

2017 | Disertasi | S3 Ilmu Farmasi

Andrografolid merupakan senyawa bioaktif yang terdapat pada tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Nees) yang sukar larut dalam air. Penelitian ini bertujuan membuat dan mengkarakterisasi andrografolid dalam bentuk sediaan self-nano emulsifying drug delivery system (SNEDDS) yang mampu meningkatkan ketersediaan hayati dan efek farmakologinya untuk pengobatan diabetes melitus. SNEDDS dibuat dengan mencampurkan isolat andrografolid ke dalam fase minyak, surfaktan dan kosurfaktan yang terlebih dahulu dilakukan optimasi jumlahnya menggunakan diagram fase terner. Nanoemulsi yang terbentuk dievaluasi dan dikarakterisasi meliputi transmitan, ukuran partikel, Zeta potensial, stabilitas termodinamika, ketahanan terhadap pengenceran dan disolusi. Parameter ketersediaan hayati ditetapkan dengan penentuan kadar andrografolid dalam plasma kelinci dengan mengukur parameter ketersedian hayati meliputi Tmax, Cmax dan AUC. Efek farmakologi SNEDDS andrografolid diujikan pada tikus diabetes yang diinduksi streptozotosin. Tikus diberikan SNEDDS dan suspensi isolat andrografolid selama 8 hari. Efek anti-diabetes dievaluasi dengan menetapkan kadar glukosa darah pre- dan post-prandial dan pengamatan histologi pankreas tikus dan imunohistokimia untuk melihat ekspresi insulin pankreas. SNEDDS isolat andrografolid dosis 15 mg/mL dengan formula Capryol 90 (minyak), tween 20 (surfaktan) dan PEG 400 (kosurfaktan) dengan perbandingan 20: 60: 20 merupakan formula terbaik yang menghasilkan nanoemulsi, stabil secara termodinamika dan tahan terhadap pengenceran. Uji disolusi menunjukkan bahwa formula ini mampu meningkatkan disolusi secara bermakna (p < 0,05) dibandingkan bentuk suspensi yaitu 2,45 kali pada menit ke 60. Uji ketersediaan hayati SNEDDS isolat andrografolid menunjukkan terjadi peningkatan Cmaks dan AUC serta menurunkan Tmaks secara bermakna (p < 0,1) dibandingkan non- SNEDDS yaitu AUC dari SNEDDS meningkat 1,26 kali, Cmaks meningkat 1,3 kali dan Tmaks berkurang 1,72 kali dibandingkan dengan non SNEDDS. SNEDDS isolat andrografolid mampu menurunkan kadar glukosa darah lebih cepat yaitu pada hari ke 4 dibandingkan bentuk non-SNEDDS pada hari ke 6. Uji histologi menunjukkan bahwa SNEDDS isolat andrografolid mampu meregenerasi sel Beta pankreas Disimpulkan bahwa, SNEDDS isolat andrografolid mampu meningkatkan kelarutan, ketersediaan hayati dan menurunkan kadar glukosa darah.

Andrographolide is a bioactive compound containing in Andrographis paniculata Nees which is poorly water soluble. This study aimed to prepare and characterize the andrographolide in self-nano emulsifying drug delivery system (SNEDDS) that can enhance the bioavailability and its pharmacological effects for the treatment of diabetes mellitus. First, SNEDDS was made by mixing andrographolide into oil, surfactant and cosurfactant phases. Optimisation was done using a ternary phase diagram. The nanoemulsion was evaluated and characterized for its transmittance, particle size, potential Zeta, thermodynamic stability, robustness to dilution and dissolution. The bioavailability parameters were determined by the andrographolide levels in rabbit plasma in which Tmax, Cmax and AUC were measured. The pharmacological effects of andrographolide SNEDDS were tested in streptozotocin-induced diabetic rats. The rats were given SNEDDS and suspension of isolated andrographolide for eight days. The anti-diabetic effect was evaluated by establishing the pre- and postprandial blood glucose levels and observing the histological parameters of rat pancreas and its immunohistochemical condition to evaluate the pancreatic insulin expression. SNEDDS of isolated andrographolide (15 mg/mL) with formula Capryol 90 (oil), tween 20 (surfactant) and PEG 400 (cosurfactant) at 20: 60: 20 ratio was the best formula that produced nanoemulsion, was thermodynamically stable and resistant to dilution. The dissolution test showed that this formula was able to increase dissolution significantly (p < 0.05) compared to suspension. The SNEDDS bioavailability test of the isolated andrographolide showed increased Cmax and AUC as well as significantly (p < 0.1) decreased Tmax compared to non-SNEDDS. Isolated andrographolide SNEDDS could lower blood glucose levels (day 4) faster than non-SNEDDS (day 6) forms. Histology test showed that SNEDDS was able to regenerated pancreas cell Beta. To conclude, isolated andrographolide SNEDDS was able to improve the solubility and bioavailability as well as to lower blood glucose levels.

Kata Kunci : Andrografolid, SNEDDS, ketersediaan hayati, diabetes melitus