EVALUASI KEEFEKTIFAN AUDIT INTERNAL MENGGUNAKAN INTERNAL AUDIT CAPABILITY MODEL (IA-CM) (STUDI PADA INSPEKTORAT KABUPATEN SLEMAN)

SRI RACHMAWATI R., Suyanto, SE., MBA., Ak., Ph.D.

2017 | Tesis | S2 Akuntansi

Keefektifan audit internal tercermin dari level kapabilitasnya dengan mengacu kepada praktik tata kelola yang baik dan berlaku secara universal di seluruh dunia melalui penilaian elemen-elemen yang tercantum dalam Internal Audit Capability Model (IA-CM) yang telah dikembangkan oleh IIA (Institute of Internal Auditors). IA-CM merupakan suatu framework yang mengidentifikasi dan menilai aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan dalam rangka audit intern yang efektif disektor publik (BPKP, 2015). Dikutip oleh Kompas (2015), Presiden Jokowi menyatakan bahwa level kapabilitas Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) yang masih rendah menunjukkan aparat pengawasan intern masih belum dapat memberikan jaminan tata kelola pemerintahan yang baik dalam pencegahan korupsi. Hal tersebut didukung maraknya kasus korupsi yang terjadi di daerah, tak terkecuali di Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta. Selain itu, berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman tahun 2015, BPK menemukan banyaknya kesalahan penyajian pada akun-akun di laporan keuangan Pemda Sleman dan hal ini disebabkan oleh reviu yang dilakukan oleh audit internal Kabupaten Sleman belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana keefektifan Inspektorat Kabupaten Sleman sebagai auditor internal dan menganalisis upaya yang telah dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Sleman untuk mencapai kapabilitas level 3. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan analisis dokumen. Hasil penelitan menunjukkan Inspektorat Kabupaten Sleman masih belum efektif jika mengacu pada hasil pengujian terhadap indikator IA-CM level 3 dan indikator yang telah dikembangkan oleh Cohen dan Sayag (2010). Hasil analisis data menunjukkan belum adanya upaya khusus yang dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Sleman untuk mencapai kapabilitas level 3.

The effectiveness of internal audit is reflected in its level of capability by referring to good governance practices and universally applicable worldwide through the assessment of the elements listed in the Internal Audit Capability Model (IA-CM) developed by the IIA (Institute of Internal Auditors). IA-CM is a framework that identifies and assesses the fundamental aspects required in order to internal audit of the public sector more effective (BPKP, 2015). Quoted by Kompas (2015), President Jokowi stated that the low level of capability of the Government Internal Supervisory Apparatus (APIP) shows that the internal control apparatus can not guarantee good governance to preventing corruption. This is supported by the corruption cases that occurred in the region, not exeption in Sleman Regency, D.I Yogyakarta. Based on the BPK Audit Report on the Local Government Financial Statement of Sleman Regency in 2015, BPK discovers that many misstatements in accounts in the Sleman local government financial statements and this is caused by review by internal audit of Sleman Regency not optimal. This study aims to evaluate the extent of the effectiveness of Inspectorate of Sleman Regency as internal auditor and analyze the efforts that have been done by Inspectorate of Sleman Regency to achieve capability level 3. This research is a qualitative research and data collection method by interview and document analysis. The results of the research indicate that the Inspectorate of Sleman Regency is still not effective if it refers to the test results on the IA-CM level 3 indicators and indicators developed by Cohen and Sayag (2010). The result of data analysis shows that there is no special effort done by Inspectorate of Sleman Regency to reach capability level 3.

Kata Kunci : Kata kunci: Efektivitas Audit Internal, IA-CM.