PERUBAHAN LEVEL SERUM AMH PASCA LAPAROSKOPI KISTEKTOMI PADA PASIEN DENGAN PROBLEM INFERTILITAS DI RSUP DR. SARDJITO

PRAKOSO ADHI WIBOWO, dr. Muhammad Lutfi, SpOG(K); DR. dr. Heru Pradjatmo, M.Kes, SpOG(K)

2017 | Tesis-Spesialis | SP Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Latar Belakang: Anti-Mullerian Hormone (AMH) adalah hormon yang memiliki fungsi potensial dalam merefleksikan cadangan ovarium dan jumlah folikel yang tersisa didalam ovarium tersebut. Perubahaan pada level serum AMH dapat menjadi indikator awal yang reliabel dan segera dalam melihat penurunan fungsi ovarium setelah tindakan bedah. Tujuan: Mengetahui perubahan level serum AMH pasca laparoskopi kistektomi pada pasien dengan problem infertilitas di RSUP dr. Sardjito. Metode: Dari Januari hingga Maret 2017, dilakukan pengambilan data secara prospektif 36 subyek yang dilakukan laparoskopi kistektomi dengan indikasi infertilitas. Serum AMH diambil dari sampel darah vena sebelum operasi dan 1 minggu pasca operasi. Analisis dilakukan pada 3 kelompok studi yang berbeda berdasarkan lateralitas dilakukanya kistektomi, tipe histopatologis kista dan ukuran total diameter kista. Hasil Penelitian: Terjadi penurunan signifikan level serum AMH dengan rerata sebesar 1.41(P < 0.05). Rerata penurunan level serum AMH lebih besar terjadi pada grup kistektomi bilateral vs unilateral (1.83 vs 1.23 ng/mL), grup kista endometrioma vs non endometrioma (1.57 vs 1.01 ng/mL), grup kista dengan diameter >7 cm vs < 7cm (1.65 vs 1.29 ng/mL), meskipun penurunan ini tidak signifikan secara statistik (P > 0.05). Kesimpulan: Laparoskopi kistektomi pada kista ovarium jinak dapat menurunkan cadangan ovarium yang dibuktikan dengan penurunan level serum AMH 1 minggu pasca operasi. Keterlibatan ovarium (unilateral atau bilateral), tipe histopatologis kista, dan ukuran diameter tampak menjadi faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi besarnya penurunan level serum AMH pasca operasi.

Background: Anti-Mullerian Hormone (AMH) has a potential function in reflecting ovarian reserve and number of follicles left in the ovary. Changes in AMH serum level can be a reliable as an immediate indicator of ovarian function after surgery Objective: This study was conducted to determine changes in AMH serum levels after laparoscopic ovarian surgery in women with infertility problems at Dr. Sardjito Hospital Methods: From January to March 2017, data was collected prospectively on 36 subjects who underwent laparoscopic ovarian surgery with infertility indication. AMH Serum was collected from venous blood sample just before and 1 week after operation. The analysis was performed on 3 different study groups based on laterality of cystectomy, histopathological type of ovarian cyst and total size of cyst diameter. Results: We noticed a significant changes between preoperative and postoperative AMH levels mean (1.41ng/mL, P <0.05). Postoperative decreased was higher in bilateral cystectomy vs unilateral cystectomy (1.83 vs 1.23 ng/mL), endometrioma group vs non endometrioma group (1.57 vs 1.01 ng/mL), and >7 cm total diameter group vs <7cm total diameter group (1.65 vs 1.29 ng/mL), although all of this decreased were not significant (P >0, 05). Conclusion: Laparoscopic ovarian cystectomy demonstrated an effect on ovarian function. It was proved by a significant decreased of AMH a week after operation. The involvement of ovarium (unilateral or bilateral), Histopathological type of ovarian cyst, and total size of cyst diameter may indirectly affect the amount of decreasing AMH level.

Kata Kunci : Anti-Mullerian Hormone, laparoskopi kistektomi, infertilitas/ Anti-Mullerian Hormone, laparoscopic ovarian cystectomy, infertility